BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Pendidikan
tenaga kesehatan sebagai bagaian integral dari pembangunan kesehatan secara
nasional merupakan salah satu elemen penting dalam mewujudkan indonesia sehat.
Pendidikan tenaga kesehatan bertujuan menghasilkan tenaga kesehatan yang
profesional dalam jumlah dan jenis sesuai denagan kebutuhan pelayanan kesehatan
untuk mencapai indonesia sehat. Untuk mewujudkan indonesia sehat telah
ditetapkan misi dab strategi yang meliputi pembangunan nasional yang berwawasan
kesehatan yang dilandasi pandangan sehat, profesional, jaminan pemeliharaan
kesehatan masyarakat (JPKM), dan desentralisasi. Keempat strategi tersebut
sangat relevan dengan perkembangan yang terjadi di tanah air kita dewasa ini.
Kaitannya dengan institusi pendidikan tenaga kesehatan mempunyai peranan yang
sangat strategi dalam menyiapkan/mendidik tenaga kesehatan yang bermutu. Sesuai
dengan tugas dan fungsinya, pendidikan tenaga kesehatan mempunyai misi antara
lain meningkatkan mutululusan Diknakes dalam melaksanakan pendidikan tenaga
kesehatan. Sesuai dengan dengan peraturan pemerintah (PP) 60 tahun 1999 tentang
pendidikan tinggi, maka tujuan pendidikan yang dimaksud adalah
menyiapkanpeserta didik atau memperkaya khazanah ilmu pengetahuan, teknologi,
dan atau kesenian.
Dalam
pelaksanaan pendidikan, proses pembelajaran yang terjadi tidak terbatas dalam
kelas saja. Pengajaran yang berlangsung pada pendidikan ini lebih ditekankan
pada pengajaran yang menerobos diluar kelas bahkan diluar institusi pendidikan
seperti lingkungan kerja, alam, atau kehidupan masyarakat.
Salah
satu upaya yang dilakukan untuk memberikan bekal pengalaman kepada peserta
didik adalah pengikut sertakan siswa dalam praktek kerja lapangan (PKL). Hal
ini dipilih karena praktek kerja lapangan dianggap cara terbaik untuk
menerapkan pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh selama mengikuti
pendidikan.
1.2
TUJUAN
Dalam
kegiatan praktek kerja lapangan siswa diharapkan mengetahui tujuan maksud dari
apa yang telah dilakukan selama praktek kerja lapangan. Serta adapun tujuan
adalah sebagai berikut :
1.
Mengimbangkan,
memperluas dan memantapkan sikap etis, profesionalisme siswa sebagai bekal
untuk memasuki lapangan kerja di dunia nyata.
2.
Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk dapat melihat dan merasakan suasana kerja yang sebenarnya.
3.
Siswa dapat
menyesuaikan dan menerapkan ilmu pengetahuan dalam bidang Analis Kesehatan yang
dipelajari dari pendidikan akademik di lingkungan kerja.
4.
Agar dapat menjadi
tenaga kesehatan yang terampil dan bermutu dalam memenuhi kebutuhan kesehatan
bagi seluruh masyarakat khususnya dibidang Analis Kesehatan.
5.
Agar mampu memupuk rasa
cinta akan profesi dan tanggung jawab sebagai ahli madya Analis Kesehatan.
6.
Mengenal lebih banyak
kegiatan-kegiatan penyelenggara program Kesehatan masyarakat secara menyeluruh
maupun sosial budaya.
7.
Melatih kreativitas
siswa, kerja sama dengan tanggung jawab didalam bekerja.
1.3
MANFAAT
Adapun peranan manfaat
dari Praktek Kerja Industri Lapangan adalah sebagai berikut :
1.
Mempelajari peranan,
petugas dan tanggung jawab bekerja.
2.
Mempelajari teknik
berkomunikasi dengan pasien secara langsung dalam memberikan pelayanan
informasi pemeriksaan.
3.
Mempelajari pengelolaan
barang-barang di Laboratorium meliputi cara perencaan, pengadaan, penyimpanan,
distribusi dan pencatatanya.
BAB II
TINJAUAN
UMUM
2.1
DEFINISI LABORATORIUM
Status kesehatan yang optimal
merupakan syarat untuk menjalankan tugas dalam pembangunan. Menurut paradigma
sehat, diharapkan orang tetap sehat dan lebih sehat, sedangkan yang berpenyakit
lekas dapat disembuhkan agar sehat. Untuk segera dapat disembuhkan, perlu
ditentukan penyakitnya dan pengobatan yangb tepat, serta prognosis atau ramalan
yaitu ringan, berat, atau fatal.
Pemeriksan laboratorium adalah suatu
tindakan dan prosedur pemeriksaan khusus dengan mengambil bahan atau sampel
dari penderita, dapat berupa urin, darah, spuntum, dan sebagainya untuk
menetukan diagnosis atau membantu menentukan diagnosis penyakit bersama dengan
tes penunjang lainnya, anamnesis, dan pemeriksaan lainnya.
Sekumpulan pemeriksaan laboratorium yang
dirancang, untuk tujuan tertentu misalnya unuk mendeteksi penyekit, menentukan
resiko, memantau perkembangan penyakit, memantau perkembangan pengobatan, dan
lain-lain. Mengetahui ada tidaknya kelainan atau penyakityang banyak dijumpai
dan potensial membahayakan. Pemeriksaan yang juga merupakan proses general
medical chek up (GMC) meliputi ; hematologi rutin, urine rutin, feaces rutin,
bilirubin total, bilirubin direx, GOT, GPT, fotafase alkali, gamma GT, protein
elektroforesis, glukosa puasa, urean, kreatinin, asam urat, cholestrol HDL,
cholestrol LDL-direk.
Tes atau periksaan dapat secara kimia
klinik, hematologi, imunologi, serologi, mikrobiologi klinik, dan parasitologi
klinik. Metode pemeriksaan terus berkembang dari kualitatif, semi kuantitatif,
dan dilaksanakan dengan cara menual, semi otomatik, otomatik, sampai robotik.
Hal ini berarti peralatanpun berkembang dari yang sederhana sampai yang canggih
dan mahal hingga biaya tespun dapat meningkat. Oleh karena itu hasil suatu
pemeriksaan laboratorium sangat penting dalam membantu diagnosa, memantau
perjalanan penyakit, sertamenentukan pronogsa dari suatu penyakit atau keluhan
pasien.
Menurut kep.menkes
no.943/menkes/SK/VII/2002 yang dimaksud dengan laboratorium kesehatan adalah
sarana kesehatan yang melaksanakan pengukuran, penetapan, dan pengujian
terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari manusia
untuk menentukan jenis penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh
pada kesehatan perorangan dan masyarakat. Sebagai bagian yang integral dari
pelayanan kesehatan, dan dimanfaatkan untuk keperluan penegakan diagnosis,
pemberian pengobatan serta pengambilan keputusan lainnya.
Oleh karena itu mutu
pelayanan laboratorium kesehatan
haruslah baik dan bermutu agar dapat memberikan hasil pemeriksaan
laboratorium yang tepat, teliti, benar, dapat dipercaya dan memuaskan pengguna
jasa.dalam penelaksaan penyakit secara umum kita mengenal proses penanganan
pasien yang diawali dengan ; anamnesapasien dan pemeriksaaan fisik.
Pada pengertian lain,
laboratorium diartikan sebagai suatu tempat untuk mengadakan percobaan,
penyelidikan, dan sebagainya yang berhubungan dengan ilmu fisika, kimia, dan
biologi atau bidang ilmu lain.
Laboratorium Kesehatan dibagi menjadi 2,
yaitu :
-
LABORATORIUM KLINIK
Sebagaimana penjelasan
dari KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG LABORATORIUM
KESEHATAN SWASTA pasal 1 menjelaskan bahwa :
Laboratorium klinik
adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang
hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, patologi
anatomi, dan atau bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan
perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan
penyakit, dan pemulihan kesehatan.
Laboratorium klinik
dibagi menjadi 2, yaitu :
a.
UMUM
Sesuai yang tertera
pada pasal 3. Laboratorium klinik umum melaksanakan pelayanan pemeriksaan di
bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, dan
imunologi klinik serta bidang lainnya.
Pada pasal 3 ayat (1). Laboratorium
klinik umum dibagi menjadi 2, yaitu :
i.
LABORATORIUM KLINIK UMUM PRATAMA
Laboratorium klinik
umum pratama melaksanakan pelayanan laboratorium klinik dengan kemampuan
pemeriksaan terbatas.
ii.
LABORATORIUM KLINIK UMUM UTAMA
Laboratorium klinik umum utama
melaksanakan pelayanan laboratorium klinik dengan kemampuan pemeriksaan yang
lebih luas.
b.
KHUSUS
Laboratorium klinik khusus melaksanakan
pelayanan satu bidang pemeriksaan khusus dengan kemampuan pemeriksaan tertentu.
Laboratorium klinik umum dibagi menjadi
3, yaitu :
i.
Laboratorium klinik khusus
mikrobiologi
ii.
Laboratorium klinik khusus
parasitologi
iii.
Laboratorium klinik khusus
patologi anatomi
-
LABORATORIUM KESEHATAN MASYARAKAT
Laboratorium kesehatan Masyarakat adalah
laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang
mikrobiolohi, fisika, kimia, atau bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan
kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan terutama untuk menunjang upaya
pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan.
Laboratorium kesehatan masyarakat dibagi
menjadi 2, yaitu :
a.
PRATAMA
Laboratorium kesehatan masyarakat
pratama melaksanakan pelayanan laboratorium kesehatan masyarakat dengan kempuan
pemeriksaan dasar.
b.
UTAMA
Laboratorium kesehatan
masyarakat pratama melaksanakan pelayanan laboratorium kesehatan masyarakat
dengan kempuan pemeriksaan dasar.
2.1.1 VISI
DAN MISI
VISI
1.
Meningkatkan efisiensi
pelayanan kesehatan.
2.
Memenuhi tuntunan
masyarakat.
3.
Memberikan kepuasan
kepada pelanggan.
4.
Mengantisipasi era
keterbukaan dan persaingan bebas.
MISI
1.
Pelayanan laboratorium
kesehatan kepada masyarakat.
2.
Pembinaan faslitas
pelayanan laboratorium kesehatan.
3.
Pengembangan
upaya-upaya pelayanan laboratorium kesehatan.
2.1.2 TUJUAN
Sebagai
penjabaran dari visi, maka tujuan yang akan dicapai adalah terselenggaranya
pelayanan laboratorium kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna dalam
rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pelayanan
laboratorium kesehatan yang berhasil guna dan berdaya guna dapat dicapai melalu
pembinaan , pengembnagan dan pelaksanaan serta pemantapan fungsi administrasi
kesehatan yang didukung oleh SIK (Sistem Informasi Kesehatan) serta hukum
kesehatan. Pelayanan laboratorium kesehatan diarahkan untuk mencapai sasaran,
yaitu;
1.
Terpenuhinya akreditasi
lembaga laboratorium kesehatan.
2.
Tercapainya sertifikasi
personil UPTD LABKESDA.
3.
Terpenuhinya
persyaratan sarana dan prasarana sesuai standar pelayanan penunjang diagnostik
lainnya.
2.1.3
FUNGSI LABORATORIUM
Laboratorium
sebagai pelaksaan teknos kesehatan dan sebagai tujuan penelitian kesehatan
mempunyai Fungsi laboratorium, diantaranya ;
1.
Pelaksana kesehatan
sesuai denga pembanagunan kesehatan.
2.
Pelaksana dan pembina
hubungan kerjasama dengan tenaga kesehatan yang lain dan masyarakat.
Agar pembangunan bidang
kesehatan ini dapat berhasil serta tugas dan fungsi kesehatan dapat dilaksakan
dengan baik, maka perlu peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan peningkatan pemberdayaan sarana dan
prasarana laboratorium bagi penunjangnya, yang merupakan salah satu faktor
prnrntuan keberhasilan dalam peningkatan mutu kesehatan dan akan mempengaruhi
pula efisieni dan efektivitas dalam pelaksanaannya.
2.2
PENGELOLAAN SUMBER DAYA
DILABORATORIUM
Pengelolaan
sumber daya manusia sangatlah penting untuk menjaga kelancaran kegiatan di
Laboratorium. Sebagaimana penjelasan yang tertera pada KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA TENTANG LABORATORIUM KESEHATAN SWASTA pasal 8 BAB III
tentang PERSYARATAN.
Laboratorium
kesehatan swasta harus mempunyai persyaratan minimal yang meliputi bangunan,
peralatan, ketenagaan dan kemampuan pemeriksaan laboratorium sesuai dengan
klasifikasinya.
Ketentuan
persyaratan minimal sebagaimana dimaksud pada pasal 9 ayat (1), yaitu :
Laboratorium
kesehatan swasta harus mempunyai penanggung jawab teknis yang memenuhi
ketentuan sebagai berikut :
1.
LABORATORIUM KLINIK.
a.
UMUM
i.
Laboratorium klinik
umum pratama
Minimal :
1.
Analis kesehatan : 2
2.
Perawat : 1
3.
Administrasi : 1
ii.
Laboratorium klinik
umum utama
Minimal :
1.
Dokter/ : 1
2.
Analis kesehatan : 3
3.
Perawat : 1
4.
Administrasi : 2
b.
KHUSUS
i.
Laboratorium
klinik khusus mikrobiologi
Minimal :
1.
Dokter : 1
2.
Analis
kesehatan : 1
3.
Tenaga
teknis : 1
4.
Perawat : 1
ii.
Laboratorium
klinik khusus parasitologi
Minimal :
1.
Dokter
: 1
2.
Tenaga
teknis : 1
3.
Analis kesehatan : 1
4.
Perawat : 1
iii.
Laboratorium
klinik khusus patologi anatomi
Minimal :
1.
Teknisi
patologi : 1
2.
Administrasi : 1
2.
LABORATORIUM KESEHATAN
MASYARAKAT
a.
PRATAMA
Minimal :
1.
Analis kesehatan : 2
b.
UTAMA
Minimal :
1.
Dokter : 1
2.
Analis kesehatan : 3
2.3
PELAYANAN PEMERIKSAAN
DI LABORATORIUM
Pelayanan
laboratorium merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diperlukan
untuk menunjang upaya peningkatan kesehatan, pencegahan, dan pengobatan, serta
pemulihan ksehatan.
Penyelenggara
sarana laboratorium kesehatan bisa dilakukan oleh pemerintah (pusat/daerah)
atau swasta, baik secara perseorangan atau berbadan hukum sesuai dengan
persyaratan jenis dan fungsi laboratorium yang diatur berdasarkan undang-undang
dan peraturan pemerintah, dan secara lebih khusus terhadap penyelenggaraan
pelayanan laboratorium kesehatan ini pemerintah telah mengeluarkan aturan main
dalam bentuk Kep.Menkes No.04/Menkes/SK.I/2002 tentang laboratorium kesehatan
swasta yang terdiri dari laboratorium klinik dan laboratorium kesehatan
mesyarakat.
Dengan
meningkatnya pengetahuan masyarakat terhadap kondisi kesehatn individu, maka
kedepan nantinya mereka dapat menggunakan pelayanan laboratorium kesehatan
tersebut secara lebih efisisen dan efektif sehingga kebutuhan untuk mengetahui
dan mendeteksi secara dini dengan rujukan dari tenaga medis lainnya (terutama
parameter pemeriksaan yang berhubungan dengan upaya pencegahan penyakit dan
penongkatan kesehatan.
Dengan
demikian laboratorium kehilangan kemandirian motivasi dan menunjukkan
kesehatan, termasuk perbaikan mutu kesehatan yang merupakan salah satu tujuan
kesehatan nasional. Peran serta masyarakat, khususnya tenaga kesehatan dalam
penyelenggaraan kesehatan selama ini sangat minim. Dengan demikian hasil
laboratorium mempunyai beban untuk mempertanggung jawabkan hasil penelitian
kepada pasien, klien ataupun tenaga kesehatan lainnya sebagai penentu tindakan
selanjutnya.
Labratorium
kesehatan yang bermutu menunjukkan pada derajat atau tingkat keunggulan suatu
kesehatan dalam memadukan berbagai input seperti bahan dan alat penelitian,
sarana kesehatan, suasana laboratorium yang kondusif, lingkungan yang nyaman
dan dukungan administrasi, sehingga terjadi interaksi pelayanan yang baik.
2.4
TUJUAN PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
Tujuan
dilakukan pemeriksaan laboratorium adalah :
1.
Menyaring berbagai
penyakit dan mengarahkan tes kepenyakit tertentu, misalnya dengan urinalisis
ditemukan bilirubin dan urobilin positif yang berarti ikterus, maka tes
selanjutnya adalah untuk melihat gangguan faal hati.
2.
Menegakkan atau
menyingkirkan diagnosis, misalnya anemia, malaria, TBC, DM.
3.
Memastikan diagnosis
dari diagnosis dugaan, misalnya tifoid, hepatitis B, HIV.
4.
Memasukkan/mengeluarkan
dari diagnosis diferensial, misalnya pasien dengan panas ; tifoid, malaria, dengue hemorrhagic (DHF).
5.
Menetukan beratnya
penyakit, misalnya hepaitits, infeksi saluran kemih.
6.
Menentukan tahap
penyakit, misalnya penyakit kronis ; TBC paru, sirosis hati.
7.
Menyaring penyakit
dalam seleksi calon donor darah.
8.
Membantu menetukan
rawat inap, misalnya observasi tifoid, observasi leukimia.
9.
Membantu dalam
menentukan terapi atau pengolahan dan pengendalian penyakit, misalnya leukimia,
diabetes.
10.
Membeantu ketetapan
terapi, misalnya tes kepekaan kuman.
11.
Memonitor terapi,
misalnya HbA1c pada diabetes, widal pada tifoid.
12.
Menghindari kesalahan
terapi dan pemborosan obat setelah ditemukan diagnosis.
13.
Membantu mengikiuti
perjalanan penyakit, misalnya diabetes,
hepatitis.
14.
Memprediksi atau
menentukan ramalan (Prognosis) penyakit, misalnya dislipidemia dengan penyakit
jantung, kanker dengan kematian.
15.
Membantu menentukan
pemulangan pasien rawat inap, misalnya bila hasil pemeriksaan laboratorium
kembali normal.
16.
Membantu dalam bidang
kedokteran kahakiman, misalnya tes untuk membuktikan perkosaan.
17.
Mengetahui status
kesehatan umum.
2.5
PRODUK LABORATORIUM
KESEHATAN
Labortorium
kesehatan merupakan sarana pelayanan jasa yang menghasilkan produk berupa
sekumpulan data yang akan digunakan sebagai bahan informasi bagi pihak tertentu
dalam upaya mendukung dan menegakkan diagnosis, evaluasi terhadap proses
pengobatan, informasi terhadap adanya suatu kasus dimasyarakat dan lain
sebgainya. Sebagai sebuah saran kesehatan yang menghasilkan data yang akan digunakan
sebagai bahan pengambilan keputusan dan tindakan bagi pengguna jasa tersebut
maka kehandalan hasil pemeriksaan sangat diutamakan.
Hasil
pemeriksaan dikatakan handal jika hasil pemeriksaan tersebut memenuhi syarat
ketelitian, ketetapan hasil pemeriksaan, memiliki sensitifitas dan spesifisitas
metode yang tinggi.
Apabila
hasil pemeriksaaan laboratorium yang dikeluarkan oleh laboratorium tersebut
handal menunjukkan laboratorium tersebut memiliki kualitas laboratorium
kesehatan tersebut maka tiga (3) faktor utama yang perlu diperhatikan, yaitu ;
manajemen, sumber daya manusia, dan sarana alat & reagensia.
2.6
EDUKASI TERHADAP PASIEN
Penyuluhan
kesehatan masyarakat meliputi tiga jenis yaitu :
1.
Preventif : yaitu pencegahan beberapa penyakit
2.
Promotif : yaitu pengenalan terhadap macam-macam
penyakit.
3.
Kuratif : yaitu pengobatan
Penyuluhan
biasanya dilakukan di sekolahan, maupun ditempat umum
BAB III
TINJAUAN KHUSUS BALAI
LABORATORIUM KESEHATAN SEMARANG
3.1
LATAR BELAKANG
Seiring dengan laju perkembangan
pembangunan disegala sektor dan jumlah penduduk yang semakin meningkat, maka
tuntnan dalam pelayanan kesehatan menjadi sangat penting. Adanya penyediaan
sarana kesehatan yang baik dan layak, sangat mendukung terciptanya tatan
kehidupan masyarakat yang sehat sesuai dengan visipembangunan dibidang
kesehatan yang ingin dicapai oleh pemerintah daerah provinsi jawa tengah bagi
segenap komponen masyarakat adalah jawa tengah sehat 2010 yang mandiri dan
bertumpu pada potensi daerah. Sedangkan misi pembangunan kesehatan di jawa
tengah antara lain; meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan
terjangkau bagi kesehatan seluruh
mesyarakat terutama jawa tengah dan menjamin tersedianya pelayanan
kesehatan yang berkualitas, merata, terjangkau oleh setiap individu, keluarga,
dan masyarakat.
Balai laboratorium kesehatan
provinsi jawa tengah merupakan salah satu institusi pelayanan laboratorium
kesehatan yang berkewajiban memberikan pelayanan yang baik dan bermutu kepada
masyarakat. Oleh karena itu balai laboratorium kesehatanprovinsi jawa tengah
sangat diperlukan sebagi fasilitas pelayan dan gedung yang mewadahi untuk
pelayanan kesehatan yang layak dan berkualitas
Balai Laboratorium Kesehatan Jawa
Tengah merupakan laboratorium kesehatan milik pemerintah Provinsi Jawa Tengah
yang terletak di Jl. Soekarno-Hatta No. 185 Semarang, sekaligus merupakan
laboratorium rujukan di wilayah Provinsi Jawa Tengah. Sebagai laboratorium
kesehatan berkewajiban untuk memberi pelayanan secara profesional dan bermutu
tinggi kepada seluruh lapisan masyarakat.
3.2
VISI DAN MISI
VISI
Laboratorium rujukan yang mengutamakan
ketelitian dan ketetapan sesuai ketentuan masyarakat
.
MISI
1.
Melaksanakan tugas
teknis dan kesehatan provinsi jawa tengah bidang laboratorium kesehatan dan
lingkungan.
2.
Melaksanakan
pemeriksaan laboratorium kesehatan dan lingkungan yang berkualitas.
3.
Melaksanakan pelayanan
dan pemereriksaan laboratorium secara akurat dan tepat dengan harga terjangkau
untukkepuasan masyarakat.
4.
Meningkatkan kemampuan
sumber daya dan teknologi laboratorium kesehatan dan lingkungan.
5.
Menjalin kerja sama
dengan unit-unit kerja terkait untuk kegiatan rujukan.
3.3
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
BLK SEMARANG
3.3.1
TUGAS POKOK
Melaksanakan
kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis penunjang Dians di bidang
laboratorium kesehatan.
3.3.2
FUNGSI
1.
Penyusunan rencana
teknis operasional pelayanan.
2.
Pelaksanaan kebijakan
teknis operasional pelayanan.
3.
Monev dan pelaporan
dibidang pengelolaan laboratorium kesehatan.
4.
Pengelolaan
ketatausahaan.
5.
Tugas lain dari Kepala
Dinas kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
3.4
KEGIATAN PELAYANAN
LABORATORIUM KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH
3.4.1
PELAYANAN UNGGULAN
1.
Pemeriksaan medical
chek up.
2.
Pemeriksaan kesehatan
laboratorium tenaga kerja indonesia.
3.
Pemeriksaan
laboratorium Tuberkolosis paru.
4.
Flu burung/AI.
5.
HIV AIDS.
6.
Surveilen Epidemiologi.
7.
Laboratorium
lingkungan.
3.4.2
PELAYANAN PEMERIKSAAAN
PATOLOGI KLINIK
Untuk mengetahui status organ tubuh
maka perlu dilakukan pemeriksaan terhadap darah dan urin.
1.
HEMATOLOGI
b.
Darah
Darah
rutin, darah lengkap, hemoglobin, lekosit, eritosit, LED, Hitung jenis/diff,
trombosit, Hematokrit, Gbr darah tepi, Rhesus factor, MCV/MCH/MCHC,
Retikulosit, waktu perdarahan, Waktu pembekuan, Golongan darah.
c.
Urin
Urin rutin, urin lengkap, reduksi
II, reuksi sewaktu, pH, protein, bilirubin, urobilin, esbach, ureun, creatinin,
chlorida, analisa sperma, analisa Batu, berat jenis urin.
d.
Kimia klinik
GD
puasa, GD 2 jam PP, GD sewaktu, GTT, kolestrol, HDL kolestrol, LDL kolestrol,
trigliserid, total lipid, total protein, albumin, globulin, alkali pospatase,
HBDH, po4 anorganik, bilirubin indirec, iktirus indek, gross tetrasi, tymol
turbiditest, takata ara, SGOT/ast, SGP/Alt, CPK, Chlorida, magnesium. CKMB,
gamma GT, Ureum, creatinin uric Asid, kalium, Calsium, NA.
e.
Serologi
VDRL,
TPHA, chlamyda, anti HIV, anti HCV, DHF, kultur jamur, Direct jamur, HbsAg,
Anti Hbe, Toxoplasma, Rubella, kultur 60, direct 60, CMV, HSV, ASTO, CRP, RF,
Test Kehamilan, Direct difteri, Kult Difteri, Widal/Salamonella, Malaria, Feses
Rutin, Feses Lengakap, direct BTA, Kultur BTA.
3.4.3
PELAYANAN PEMERIKSAAN
KIMIA
Laboratorium
kimia memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan kepada konsumen berupa UKP
(Upaya Kesehatan Perorangan) dan UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat).
Pelayanan laboratorium kimia, meliputi
pemeriksaan :
1.
Kimia lingkungan
a.
Pemeriksaan air
b.
Air bersih
c.
Air limbah
d.
Air badan
e.
Air kolam renang
f.
Pemeriksaan udara
g.
Pemeriksaan logam berat
2.
Kimia makanan/minuman
a.
Kadar karbohidrat
b.
Kadar protein
c.
Kadar lemak
d.
Kadar air
e.
Pengawet
f.
Oemanis
g.
Pewarna
h.
Mineral
i.
Logam
-
Toksikologi
a.
Narkoba
b.
pestisida
3.4.4
PELAYANAN PEMERIKSAAN
MIKROBIOLOGI
Untuk
mengetahui jenis penyebab seorang menjadi sakit dibutuhkan pemeriksaan terhadap
bahan yang berasal dari penderita itu sendiri dan lingkan sekitarnya. Untuk itu
diperlukan pemeriksaan bacteriologi dan parasitologi.
a.
IdentifikasiKuman pada
darah
b.
c.
3.4.5
PELAYANAN PEMERIKSAAN
DARAH DAN URINE
Untuk mengetahui status organ tubuh
maka perlu dilakukan pemeriksaan terhadap darah dan urin.
1.
HEMATOLOGI
a.
Darah
Darah rutin, darah
lengkap, hemoglobin, lekosit, eritosit, LED, Hitung jenis/diff, trombosit,
Hematokrit, Gbr darah tepi, Rhesus factor, MCV/MCH/MCHC, Retikulosit, waktu
perdarahan, Waktu pembekuan, Golongan darah.
b.
Urin
Urin rutin, urin lengkap, reduksi
II, reuksi sewaktu, pH, protein, bilirubin, urobilin, esbach, ureun, creatinin,
chlorida, analisa sperma, analisa Batu, berat jenis urin.
c.
Kimia klinik
GD
puasa, GD 2 jam PP, GD sewaktu, GTT, kolestrol, HDL kolestrol, LDL kolestrol,
trigliserid, total lipid, total protein, albumin, globulin, alkali pospatase,
HBDH, po4 anorganik, bilirubin indirec, iktirus indek, gross tetrasi, tymol
turbiditest, takata ara, SGOT/ast, SGP/Alt, CPK, Chlorida, magnesium. CKMB,
gamma GT, Ureum, creatinin uric Asid, kalium, Calsium, NA.
d.
Serologi
VDRL,
TPHA, chlamyda, anti HIV, anti HCV, DHF, kultur jamur, Direct jamur, HbsAg,
Anti Hbe, Toxoplasma, Rubella, kultur 60, direct 60, CMV, HSV, ASTO, CRP, RF,
Test Kehamilan, Direct difteri, Kult Difteri, Widal/Salamonella, Malaria, Feses
Rutin, Feses Lengakap, direct BTA, Kultur BTA.
3.5
ALUR PELAYANAN
Pasien
datang
|
Pengambilan
nomor antrian
|
Pendaftaran
|
![]() |
Kasir
|

![]() |
Pengambilan
hasil
|
3.6
PROGAM DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA TENGAH SEBAGAI LABORATORIUM RUJUKAN PROVINSI
Pemeriksaan Tuberkulosa
paru, Filaria, Leptospira, Pes, HIV AIDS, Flu Burung, Malaria, Laboratorium Air
pemeriksaan makanan dan minuman serta keracunan baik itu Kejadian Luar Biasa
(KLB) atau survailens epidemologi.
3.6.1.
Sumber daya manusia
a.
Dokter
i.
S2 : 3 orang
b.
Dokter
i.
PTT : 2 orang
c.
Apoteker : 1 orang
d.
Sarjana kesehatan
i.
S2 : 2 orang
e.
Sarjana biologi : 1 orang
f.
Sarjana ekonomi : 5 orang
g.
Sarjana hukum : 1 orang
h.
Akademi analis
kesehatan : 17 orang
i.
Akademi keperawatan : 1 orang
j.
Pendidikan umum
i.
Diploma III
1.
Komputer : 2 orang
2.
Kearsipan : 1 orang
ii.
SMA : 4 orang
iii.
STM : 1 orang
iv.
SMEA : 2 orang
v.
MSAK : 3 orang
vi.
SLTP : 1 orang
vii.
SD :
4 orang
BAB IV
PENUTUP
4.1
SIMPULAN
Balai
laboratorium kesehtan jawa tengah, pada ruangan patologi klinik meliputi pemeriksaan
hematologi, kimia klinik, dan serologi, pada ruangan pelayanan pemeriksaan
kimia meliputi; kimia darah, kimia air, dan toksikologi, serta pelayanan
mikrobiologi khusus untuk pemeriksaan TBC sudah dilengkapi ruangan khusus
berstandar internasional.
Semua
alat dimasing-masing ruangan menggunakan alat yang otomatis, semiotomatis, dan manual.
Pemeriksaan
yang masih menggunakan alat yang manual misalnya pada pemeriksaan laju endap
darah (LED), dan pada pemeriksaan urinalisis, yaitu pemeriksaan sedimen,
sedangkan pemeriksaan yang lainnya menggunakan alat otomatis dan semiotomatis.
4.2
SARAN
1.
Bagi siswa-siswi yang
melaksanakan PKL agar dapat mempersiapkan diri dengan baik serta memiliki
pembekalan yang cukup sehingga di tempat PKL dapat melaksanakan kegiatan dengan
baik.
2.
Bagi institusi
sebaiknya pelaksanaan PKL waktunya lebih dimaksimalkan sehingga dapat belajar
lebih banyak.
3.
Dan pembimbing dari
sekolah agar lebih sering supervisi untuk mempermudah berkoordinasi dengan
pembingbing lahan dan siswa.
4.
Untuk kepala sekolah
sebaiknya memperhatikan siswa-siswinya yang bertugas PKL.
0 Komentar untuk "MAKALAH LABORATORIUM"