BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
PRAKERIN
(Praktik Kerja Industri) adalah kegiatan pendidikan, pelatihan dan pembelajaran
yang dilaksanakan di Dunia Usaha atau Dunia Industri dalam upaya pendekatan
ataupun untuk meningkatkan mutu siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
dengan kompetensi siswa sesuai bidangnya dan juga menambah bekal untuk
masa-masa mendatang guna memasuki dunia kerja yang semakin banyak serta ketat
dalam persaingannya seperti dimasa sekarang ini.
Pendidikan
Tenaga Kesehatan bertujuan menghasilkan tenaga kesehatan yang profesional dalam
jumlah dan jenis sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan untuk mencapai
Indonesia Sehat. Untuk mewujudkan Indonesia Sehat telah ditetapkan misi dan
strategi yang meliputi pembangunan nasional yang berwawasan kesehatan yang
dilandasi pandangan sehat, profesional, Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Masyarakat (JPKM) dan desentralisasi.
Keempat
strategi tersebut sangat relevan dengan perkembangan yang terjadi ditanah air
kita ini. Kaitannya dengan instusi pendidikan tenaga kesehatan mempunyai
peranan yang sangat strategi dalam menyiapkan/mendidik tenaga kesehatan yang
bermutu. Sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pendidiksn Tenaga Kesehatan
mepunyai misi antara lain meningkatkan mutu lulusan Diknakes dalam melaksanakan
pendidikan tenaga kesehatan.sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) 60 Tahun
1999 tentang pendidikan tinggi.
Dalam
pelaksanaan pendidikan, proses pembelajaran yang terjadi tidak terbatas dalam
kelas saja. Selain itu, pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan merupakan sarana
pengenalan lapangan kerja bagi kita karena kita dapat melihat, mengetahui,
menerima dan menyerap teknologi kesehatan yang ada dimasyarakat, sehingga hal
tersebut menjadi orientasi bagi kita sebelum langsung bekerja dimasyarakat.
Adapun
Landasan Hukum PRAKERIN:
v Undang-undang
No. 20 tahun 2003, tentang sistem pendidikan nasional: pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperluakan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.
v Kepmen
pendidikan dan kebudayaan No. 323/u/1997, tentang penyelenggaraan prakerin SMK.
v Peraturan
pemerintah No. 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah yang antara lain:
a. Penyelenggaraan
sekolah menengah dapat bekerja sama dengan masyarakat terutama dunia usaha atau
industri dan para dermawan untuk memperoleh sumber daya dalam rangka menunjang
penyelenggaraan pengembangan dan pendidikan.
b. Pada
sekolah menengah dapat dilakukan uji coba gagasan baru yang diperlukan dalam
rangka pengembangan pendidikan menengah.
v Kepmendikbud
No. 080/V/1993 tentang kurikulum sekolah menengah kejuruan yang menyatakan :
a. Menggunakan
unit produksi sekolah beroperasi secara profesional sebagai wahana pelatihan
kejuruan.
b. Melaksanakan
sebagai sekelompok mata pelajaran kejuruan disekolah, dan sebagaian lainnya di
dunia usaha dan industri.
c. Melaksanakan
kelompok mata pelajaran keahlian kejuruan sepenuhnya di masyarakat dunia usaha
dan industri.
B.
Tujuan Prakerin
1. Meningkatkan,
memperluas dan memantapkan ketrampilan siswa-siswi PRAKERIN sebagai bekal untuk
memasuki lapangan kerja yang sesuai dengan kebutuhan program pendidikan yang
ditetapkan.
2. Mengenal
kegiatan penyelenggaraan program kesehatan masyarakat secara menyeluruh
baik ditinjau dari aspek administrasi, teknis maupun sosial budaya.
3. Melatih
siswa-siswi untuk berkomunikasi/berinteraksi secara profesional didunia kerja
yang sebenarnya.
4. Memperoleh
masukan dan umpan balik, guna memperbaiki dan mengembangkan serta meningkatkan
penyelenggaraan pendidikan jurusan Analis Kesehatan.
5. Menjalin
kerjasama yang baik antara sekolah dengan dunia industri maupun dunia usaha.
C.
Manfaat
Prakerin
1.
Menghasilkan tenaga
kerja yang memiliki keahlian profesional, yaitu tenaga kerja yang memiliki
tingkat pengetahuan, keterampilan dan semangat kerja yang sesuai dengan
tuntutan lapangan kerja.
2.
Memperkokoh hubungan
sekolah dengan Dunia Industri dan Dunia Usaha.
3.
Meningkatkan efisiensi
proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas.
4.
Memberi pengakuan dan
pengahargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.
5.
Menyiapkan Sumber Daya
Manusia yang berkualiatas sesuai dengan tuntunan zaman di era Teknologi
Informasi dan Komunikasi.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Sejarah
Balai Laboratorium Kesehatan
Seiring dengan laju perkembangan
pembangunan disegala sektor dan jumlah penduduk yang semakin meningkat, maka
tuntutan dalam pelayanan Kesehatan menjadi sangat penting. Adanya penyediaan
sarana kesehatan yang baik dan layak, sangat mendukung terciptanya tatanan
kehidupan masyarakat yang sehat sesuai dengan Visi pembangunan di bidang kesehatan
yang ingin dicapai oleh Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah bagi segenap
komponen masyarakat adalah: Jawa Tengah Sehat 2010 yang mandiri dan bertumpu
pada potensi daerah. Sedangkan Misi pembangunan kesehatan di Jawa Tengah antara
lain: meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau
bagi seluruh masyarakat terutama Jawa tengah dan menjamin tersedianya pelayanan
kesehatan yang berkualitas, merata, terjangkau oleh setiap individu, keluarga,
dan masyarakat.
Balai Laboratorium Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu institusi pelayanan laboratorium
kesehatan yang berkewajiban memberikan pelayanan yang baik dan bermutu kepada
masyarakat. oleh karena itu Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
sangat diperlukan sebagai fasilitas pelayanan dan gedung yang mewadahi untuk
pelayanan kesehatan yang layak dan berkualitas. Gedung
Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Tengah yang ada saat ini masih perlu
dievaluasi berkaitan dengan perkembangan aktivitas pelayanan yang berlangsung
didalamnya akan berpengaruh pada pola tata ruang yang ada.
Dari beberapa hal diatas, maka
penulis menyimpulkan bahwa perlu adanya suatu fasilitas kesehatan publik
komersial sebagai wadah pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau
bagi seluruh masyarakat, yakni Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah di Kota Semarang dengan menekankan konsep pelayanan yang efektif dan
nyaman. Balai Laboratorium Kesehatan ini akan memuat fasilitas laboratorium
Patologi klinik, Mikrobiologi, dan kimia. Ada juga pemeriksaan pasien untuk
general medical check up, rekam jantung, dan foto rontegen (radiologi) serta
beberapa fasilitas pendukungnya. Balai
Laboratorium Kesehatan juga akan mendukung database informasi dalam format digital sehingga
masyarakat dapat lebih mengenal kemajuan dan kemudahan teknologi penyebaran
informasi kesehatan saat ini.
B.
Gambaran
Umum Lahan Kunjungan PRAKERIN
Balai
Laboratorium Kesehatan Jawa Tengah merupakan Laboratorium Kesehatan milik
pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang terletak di Jl. Soekarno-Hatta No. 185
Semarang, sekaligus merupakan laboratorium rujukan diwilayah Provinsi Jawa
Tengah. Sebagai Laboratorium Kesehatan berkewajiban untuk memberi pelayanan
secara profesional dan bermutu tinggi kepada seluruh lapisan masyarakat.
C.
Visi
Laboratorium
rujukan yang mengutamakan ketelitian dan ketepatan sesuai tuntutan masyarakat.
D.
Misi
1. Melaksanakan
tugas teknis Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dibidang Laboratorium
Kesehatan dan lingkungan.
2. Melaksanakan
pelayanan dan pemeriksaan laboratorium yang berkualitas.
3. Melaksanakan
pelayanan dan pemeriksaan laboratorium dengan harga yang terjangkau untuk
kepuasan masyarakat.
4. Meningkatkan
kemampuan sumber daya dan teknologi laboratorium kesehatan lingkungan.
5. Menjalin
kerjasama dengan unit kerja terkait untuk kegiatan rujukan.
E.
Bentuk
Pelayanan Balai Laboratorium Kesehatan
Pelayanan
Laboratorium merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diperlukan
untuk menunjang upaya peningkatan kesehatan, pencegahan, pengobatan, serta
pemulihan kesehatan.
Penyelenggara
sarana laboratorium kesehatan bisa dilakukan oleh pemerintah (pusat/daerah)
atau swasta, baik secara perseorangan atau berbadan hukum sesuai dengan
persyaratan jenis dan fungsi laboratorium yang diatur berdasarkan undang-undang
dan peraturan pemerintah, dan secara lebih khusus terhadap penyelenggaraan
pelayanan laboratorium kesehatan ini pemerintah telah mengeluarkan aturan main
dalam bentuk Kep.Menkes No.04/Menkes/SK.I/2002 tentang Laboratorium Kesehatan
Swasta yang terdiri dari laboratorium klinik dan laboratorium kesehatan
masyarakat.
Dengan
meningkatnya pengetahuan masyarakat terhadap kondisi kesehatan indvidunya. Maka
ke depan nantinya mereka dapat menggunakan pelayanan laboratorium kesehatan
tersebutsecara lebih efisien dan efektif sehingga kebutuhan untuk mengetahui
dan mendeteksi secara dini kesehatan dirinya tidak selalu harus dengan rujukan
dari tenaga medis lainnya (terutama parameter pemeriksaan yang berhubungan
dengan upaya pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan).
F.
Nilai-nilai
Budaya
Menerapkan
5-S : Senyum, Salam, Sapa, Santun dan Sabar. Mengucapkan TERIMA KASIH pada
akhir pelayanan. Mengucapkan kata MAAF jika terjadi ketidakpuasan.
G.
Motto
Balai
Laboratorium Kesehatan Sahabat Anda.
BAB III
PEMBAHASAN
Balai
Laboratorium Kesehatan yang berada di Jl. Arteri Soekarno Hatta No. 185,
Semarang Jawa Tengah adalah salah satu pusat Laboratorium Kesehatan dan
Lingkungan se-Jawa Tengah. Selama 20
hari kami PRAKERIN di Balai Laboratorium Kesehatan Semarang, kami banyak
mendapat berbagai pengalaman dan ilmu-ilmu yang baru. Kami PRAKERIN setiap hari
Senin sampai Sabtu. Materi yang kami dapatkan selama PRAKERIN di Balai
Laboratorium Kesehatan Semarang meliputi :
1.
Ruang reagensia dan media(01- 02 Agustus 2015)
A.
Pembuatan media
SDA
-
Tujuan:
Untuk
menumbuhkan jamur atau candida
-
Prinsip:
Di timbang
sabouraud dextrose agar 32,5 gr dengan komposisi mycological peptone, glucose,
agar yang di perlukan untuk sumber energy guna pertumbuhan jamur pada sabouraud
dextrose agar
-
Alat dan bahan:
Alat:
·
Timbangan
·
Labu Erlenmeyer
Bahan:
·
Sabouraud
dextrose agar
·
Aquades
-
Cara kerja:
1.
Timbang
sabouraud dextrose agar sebanyak 32.5 gr
2.
Tambahkan
aquadest sebanyak 500 ml
3.
Homogenkan
4.
Tutup mulut labu
Erlenmeyer dengan kapas
5.
masukkan ke
autoklaf dengan suhu 121̊c selama 15 menit
6.
Tuang ke cawan
petri
7.
inkubasi pada
suhu 37̊c selama 24 jam
8.
Di lihat ada
pertumbuhan koloni atau tidak
9.
Pemantapan mutu
internal sebagai uji sterilitas
B.
Pembuatan media
manitol
-
Tujuan:
o Untuk mengetahui cara pembutan media manitol
o Untuk isolasi dan pertumbuhan berbagai macam
mikroorganisme
-
Prinsip :
Media ini
kaya nutrient yang menyediakan kondisi pertumbuhan yang optimal untuk semua
organisme yang relevan
-
Alat dan Bahan :
Alat :
o Timbangan
o Tabung reaksi
o Beaker glass
Bahan :
o Manitol
o Peptone
o Aquadest
o Phenol red -> 0,2%
o NaOH 10%
-
Cara kerja :
·
Timbang manitol
sebanyak 2gr + pepton 2 gr
·
Lalu tambahkan
aquadest 200 ml +phenol red 2 ml
·
Kemudian di
tambahkan Nacl 2 sampai berwarna merah
·
Homogenkan
·
Tuang pada
tabung reaksi
·
Tutup mulut
tabung reaksi dengan kapas dan beri tanda warna hijau
·
Sterilisasi→121̊c→15̊
·
Di inkubasi pada
suhu 37̊c→24 jam
·
Di lihat ada
pertumbuhan koloni atau tidak
·
(PMI:pemantapan
mutu internal)sebagai uji sterilisasi
C.
Pembuatan Media
Glucosa
-
Tujuan:
Untuk mengetahui
bakteri memfermentasi karbohidrat
-
Prinsip:
Di timbang
glucose, pepton, aquadest, phenol red, NaoH sesuai prosedur. jika terjadi
perubahan warna kuning maka bakteri ini membentuk asam dari
fermentasi glucose
-
Alat dan bahan:
Alat:
1.
Timbangan
2.
Tabung reaksi
3.
Becker glass
4.
Tabung durham
Bahan:
1.
Glucosa
2.
Pepton
3.
aquadest
4.
Phenol red
5.
NaoH
-
Cara kerja:
1.
Timbang glucose
sebanyak 2 gr + pepton 2 gr
2.
Tambahkan
aquadest 200ml + pnenol red 2 ml
3.
Kemudian
tambahkan NaoH 2 tetes sampai berwarna merah
4.
Homogenkan
5.
Tuang pada
tabung reaksi yang berisi tabung durham
6.
Tutup mulut
tabung reaksi dengan kapas
7.
Di sterilisasi
dengan suhu 121̊c selama 15 menit
8.
Di inkubasi pada
suhu 37̊ c selama 24 menit
9.
Di lihat ada
pertumbuhan koloni atau tidak
10. (PMI
:pemantapan mutu internal)sebagai uji sterilisasi
2.
Ruang kimia klinik(10-11 agustus 2015)
1.
Pemeriksaan
kolesterol
-
Prinsip:
Kolesterol di
tentukan setelah hidrolisa enzimatik dan oksidasi, indicator quinometer
terbentuk dari hydrogen peroksida
-
Metode:
CHOD-PAP
-
Sampel:
serum/plasma
-
Reagen:
1.
Reagen
kolesterol
2.
Larutan standart
kolesterol
-
Alat:
1.
Cuvet
2.
Tabung rak cuvet
3.
Clinipet 500 ɥl
4.
Clinipet 5 ɥl
5.
Timer
6.
START DUSH MC 15
7.
Centrifuge
-
Cara kerja:
Blanko
|
Standart
|
Sampel
|
|
Sampel atau kontrol
|
5ɥl
|
-
|
-
|
Standart
|
-
|
5ɥl
|
-
|
Reagen kolesterol
|
500ɥl
|
500ɥl
|
500ɥl
|
Di campur,
inkubasi selama 10 menit pada suhu 30̊c,
kemudian di baca dengan menggunakan START DUST MC 15
-
Hasil:
389,97 mg/dl
-
Nilai normal:
200 mg/dl
2.Pemeriksaan HDL kolesterol
-
Prinsip:
chilomikrons,
VCDC (Very low density lipoprotein) dan CDC(Low Density Lipoprotein).
DIpresipitasi dengan penambahan asam phosphotungsat dan magnesium clorida.
Setelah di centrifugasi. Supernata mengandung HDL. yang akan di tentukan HDLnya
dengan kolesterol liqudcolor.
-
Metode:
CHOD-PAP
-
Sampel:
Serum atau
plasma
-
Reagen:
1.
Reagen HDL
kolesterol
2.
Reagen
kolesterol
3.
Aquabidest
-
Alat:
1.
Tabung reaksi
dan cuvet
2.
Clinipet 500ɥl,
250 ɥl, 100 ɥl, 50 ɥl
3.
Timer
4.
START DUST MC 15
5.
Centrifuge
6.
Yellow tip
7.
Blue tip
-
Cara kerja:
1.
Masukkan 250 ɥl
reagen HDL presipitat tambah serum 100 ɥl dalam tabung reaksi
2.
Campur, inkubasi
10 sampai 15 menit kemudian di centrifuge, di dapat larutan yang bening
atau(supernata)
Blanko
|
Sampel/test
|
|
Aquabidest
|
50 ɥl
|
-
|
Supernata
|
-
|
50 ɥl
|
Reagen kolesterol
|
500 ɥl
|
500 ɥl
|
Di campur, inkubasi selama
10 menit pada suhu 30̊c kemudian di baca
dengan menggunakan START DUSH MC 15
-
Hasil:
42 mg/dl
-
Nilai normal:
L: 35-55 mg/dl
P: 45-65 mg/dl
3.Pemeriksaan
ureum
-
Probandus :
Nama : Tn Ahmadi
jenis kelamin : Laki – laki
Umur :
Nama : Tn Ahmadi
jenis kelamin : Laki – laki
Umur :
-
Prinsip : Urea
di hidrolisa dengan adanya air dan urease membentuk ammonia dan karbon dan
karbondioksida . Pada metode modifikasi berthelot ini, ion ammonia beraksi
dengan hypoclorit dan salisylat membentuk zat warna hijau.
-
Metode :
enzimatis colorimetris
-
Sampel : serum
atau plasma heparin
-
reagen :
reagen ureum
larutan standart ureum
larutan standart ureum
-
alat :
cuvet
tabung rak cuvet
klinipet 500 ul
klinipet 5 ul
timer
START DUST MC 15
centrifuge
cuvet
tabung rak cuvet
klinipet 500 ul
klinipet 5 ul
timer
START DUST MC 15
centrifuge
-
Cara kerja :
1. Reagen campuran =RI dengan R3 dengan perbandingan 100 : 1 ( dicampur, dihomogenkan)
sampel atau control standart blanko
1. Reagen campuran =RI dengan R3 dengan perbandingan 100 : 1 ( dicampur, dihomogenkan)
sampel atau control standart blanko
Sampel
atau kontrol
|
Standart
|
Blanko
|
|
Sampel
atau control
|
5 ul
|
-
|
-
|
Standart
|
-
|
5 ul
|
-
|
Reagen campuran
|
250 ul
|
250 ul
|
250 ul
|
Dicampur, inkubasi selama 3 menit pada suhu 37 ̊c,
kemudian dibaca dengan menggunakan START DUST MC 15
-
Hasil :42,6 ul
4.Pemeriksaan
Triglyserid
-
Probandus
Nama :Ny Titik sulastri
Jenis kelamin : Perempuan
Nama :Ny Titik sulastri
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 54 th
-
Prinsip :
Triglyserid ditentukan setelah hidrolisa enzimatik dengan lipase , indikator
quinoneimine terbentuk dari hydrogen peroksida 4-aminoantipirin dan
4-kloropenol dibawah pengaruh katalisa peroksida .
-
Metode : GPO-PAP
-
Sampel : serum
atau plasma heparin.
-
Reagen :
reagen Triglyserid
larutan standart Triglyserid
reagen Triglyserid
larutan standart Triglyserid
-
Alat :
cuvet
tabung rak cuvet
timer
kilnipet 500 ul
klinipet 5 ul
START DUST MC 15
Centrifuge
cuvet
tabung rak cuvet
timer
kilnipet 500 ul
klinipet 5 ul
START DUST MC 15
Centrifuge
-
Cara kerja :
Blanko
|
Standart
|
Sampel
atau kontrol
|
|
Sampel
atau control
|
5ul
|
-
|
-
|
Standart
|
-
|
5 ul
|
-
|
Reagen
|
500 ul
|
500 ul
|
500 ul
|
Dicampur,inkubasi selama 10
menit pada suhu 37̊ c , kemudian dibaca dengan menggunakan START DUST MC 15
Perhitungan : Hasil terbaca di START DUST MC 15
Perhitungan : Hasil terbaca di START DUST MC 15
-
Hasil : 424
mg/dl
-
Nilai normal :
450 mg/dl
5.Pemeriksaan
SGOT
-
Probandus :
Nama : Ny Titik sulastri
Jenis kelamin :Perempuan
umur :54 th
Nama : Ny Titik sulastri
Jenis kelamin :Perempuan
umur :54 th
-
Prinsip : AST
mengkatalis transfer gugus amino dari l-aspartate kea-ketoglutarat menjadi
oxaloacetate dan l-glutarnate oxalatcetate selanjutnya mengalami reduksi dan
terjadi oksidasi NADH menjadi NAD + dengan bantuan enzim malate dehydrogenase
(MDT) . Hasil penurunan serapan ( absorbance ) pada panjang gelombang 340 nm
sesuai dengan aktivitas AST Lactate Dehydrogenase ( LD) ditambahkan untuk
mencegah gangguan dan pirurat endogen yang berasal dari serum
-
Metode : kinetic
-
Alat dan bahan :
alat :
1. ABX pentra 400
alat :
1. ABX pentra 400
2.Tabung reaksi
3.Rak tabung
Bahan : serum
-
Reagen : SGOT
reagen
-
Cara kerja :
1.
dari menu utama
, pilih worklist
2.
pilih patient
menu worklist, kemudian tekan add new ( tanda + ) untuk menambah pemeriksaan
3.
isi data pasien
pada bagian demografik kemdian isi pula sampel karakteristik ( sampel ID , Rec,
Pos ) letakkan sampel pada rak yang sesuai lalu tekan ok untuk validasi
pemeriksaan yang diminta
4.
untuk meletakkan
sampel pada alat yang sedang bekerja dapat dilakukan apabila laporan pada
sampel try berwarna biru
5.
jika ingin
meletakkan sampel pada saat lampu masih merah dapat dilakukan apabila laporan
pada saat lampu masih merah dapat dilakukan dengan cara menekan tombol pause
6.
tekan tombol RUN
(>) untuk memulai pemeriksaan
-
Hasil: 60,8 ul
-
nilai normal :
laki-laki < 35 perempuan <31 ul
6.Pemeriksaan
SGPT
-
Probandus :
nama : Ny Titik Sulastri
jenis kelamin : Perempuan
Umur : 54 th
nama : Ny Titik Sulastri
jenis kelamin : Perempuan
Umur : 54 th
-
Prinsip : Alt
mengkatalis transfor gugus amino dari L-alanin ke
-
ketoglutarat menjadi pyruvate dan L- glutamate . private selanjutnya mengalami
reduksi dan selanjutnya mengalami oksidasi NADH menjad NDH+ pada panjang
gelombang 340 nm sesuai dengan aktivitas Alt

-
Metode:
-
Alat dan bahan :
alat :
ABX pentra 400
tabung reaksi
rak tabung
bahan : serum
alat :
ABX pentra 400
tabung reaksi
rak tabung
bahan : serum
-
Cara kerja :
1. dari menu utama , pilih worklist
1. dari menu utama , pilih worklist
2.pilih patient menu worklist, kemudian tekan add new
( tanda + ) untuk menambah pemeriksaan
3.isi data pasien pada bagian demografik kemdian isi
pula sampel karakteristik ( sampel ID , Rec, Pos ) letakkan sampel pada rak
yang sesuai lalu tekan ok untuk validasi pemeriksaan yang diminta
4.untuk meletakkan sampel pada alat yang sedang
bekerja dapat dilakukan apabila laporan pada sampel try berwarna biru
5.jika ingin meletakkan sampel pada saat lampu masih
merah dapat dilakukan apabila laporan pada saat lampu masih merah dapat
dilakukan dengan cara menekan tombol pause
6. tekan tombol RUN (>) untuk memulai pemeriksaan
-
Hasil :
-
Nilai normal :
7.Pemeriksaan
Creatinin
-
Probandus :
Nama :Ny Titik Sulastri
umur :54 th
Jenis kelamin :Perempuan
Nama :Ny Titik Sulastri
umur :54 th
Jenis kelamin :Perempuan
-
Prinsip :
Creatinin bereaksi dengan larutan pikrat alkalis membentuk warna kemerahan
(reaksi jaffe).
-
Metode :Reaksi
jaffe ( cold ) stable
-
Alat dan Bahan :
Alat :
1. ABX pentra 400
2. Tabung reaksi
3. Rak tabung
Bahan : serum
Alat :
1. ABX pentra 400
2. Tabung reaksi
3. Rak tabung
Bahan : serum
-
Reagen :
Creatinin reagen
-
Cara kerja :
1.
dari menu utama
, pilih worklist
2.
pilih patient
menu worklist, kemudian tekan add new ( tanda + ) untuk menambah pemeriksaan
3.
isi data pasien
pada bagian demografik kemdian isi pula sampel karakteristik ( sampel ID , Rec,
Pos ) letakkan sampel pada rak yang sesuai lalu tekan ok untuk validasi
pemeriksaan yang diminta
4.
untuk meletakkan
sampel pada alat yang sedang bekerja dapat dilakukan apabila laporan pada
sampel try berwarna biru
5.
jika ingin
meletakkan sampel pada saat lampu masih merah dapat dilakukan apabila laporan
pada saat lampu masih merah dapat dilakukan dengan cara menekan tombol pause
6.
tekan tombol RUN
(>) untuk memulai pemeriksaan
-
Hasil : 0,93
mg/dl
-
Nilai normal :
laki –laki 0,6 – 1,1 perempuan 0,5
– 0,9 mg/dl
8.Pemeriksaan
LDL
-
Probandus :
Nama : Ny Titik Sulastri
Umur :54 th
Jenis Kelamin :Perempuan
Nama : Ny Titik Sulastri
Umur :54 th
Jenis Kelamin :Perempuan
-
Prinsip :
-
Metode :
cholesterol liquicolor
-
Sampel : serum
-
Cara kerja :
kolesterol – HDL – 1/5 Trygliseride
kolesterol – HDL – 1/5 Trygliseride
-
Hasil :
76,03 mg /dl
-
Nilai normal
:150 mg/dl
9.Operasi
alat auto lizer ABX pentra 400
-
Cara kerja :
1.serum atau plasma tidak boleh ada gelembung udara
2. Letakkan serum atau plasma
1.serum atau plasma tidak boleh ada gelembung udara
2. Letakkan serum atau plasma
10.Pemeriksaan
gula darah 2 jam pp
-
Cara kerja :
1. Untuk pemeriksaan gula 2 ( sampel setelah 2 jam ) gantikan letakkan serum gula 2 pada tempat gula 1 tidak perlu menulis data pasien lagi
2.Ke menu awal ready jam 9 = sentuh
3. Bagian kanan bawah A=sentuh
4. Nama pasien yang akan diperikasa gula 2 nya= sentuh
5. Luup(gambar kaca pembesar ) = sentuh
6. Tambah ( +) = sentuh
7. Glukosa = sentuh
8. Bagian kanan panah atas = sentuh ( pada menu glu akan tertulis 2 = 2 kali pemeriksaan atau dupto )
9. Bagian kanan bawah ada kolom v dan x pilih v bila pilihan parameter telah betul
10. Kembali lihat no 11 ( panah 2 kali sentuh) sampai ke menu utama ready
11. Kembali lihat no 12
12. Jika sudah benar kembali lihat no 14 – 17
13. Jika hasil pemeriksaan gula 2 turun ( lebih kecil maka pemeriksaan diulang kembali )
14. Jika hasil meragukan lihat serum atau plasma spesimennya , apakah ada gelembungnya (karena jika ada gelembungnya volume yang tersedot kurang ) ulangi seril langkah kerja 17 – 23
15. Setelah permintaan pemeriksaan telah semua di kerjakan dan dicatat ketik hasil pada komputer, cek kembali apakah sudah benar semua kemudian print 2 lembar
1. Untuk pemeriksaan gula 2 ( sampel setelah 2 jam ) gantikan letakkan serum gula 2 pada tempat gula 1 tidak perlu menulis data pasien lagi
2.Ke menu awal ready jam 9 = sentuh
3. Bagian kanan bawah A=sentuh
4. Nama pasien yang akan diperikasa gula 2 nya= sentuh
5. Luup(gambar kaca pembesar ) = sentuh
6. Tambah ( +) = sentuh
7. Glukosa = sentuh
8. Bagian kanan panah atas = sentuh ( pada menu glu akan tertulis 2 = 2 kali pemeriksaan atau dupto )
9. Bagian kanan bawah ada kolom v dan x pilih v bila pilihan parameter telah betul
10. Kembali lihat no 11 ( panah 2 kali sentuh) sampai ke menu utama ready
11. Kembali lihat no 12
12. Jika sudah benar kembali lihat no 14 – 17
13. Jika hasil pemeriksaan gula 2 turun ( lebih kecil maka pemeriksaan diulang kembali )
14. Jika hasil meragukan lihat serum atau plasma spesimennya , apakah ada gelembungnya (karena jika ada gelembungnya volume yang tersedot kurang ) ulangi seril langkah kerja 17 – 23
15. Setelah permintaan pemeriksaan telah semua di kerjakan dan dicatat ketik hasil pada komputer, cek kembali apakah sudah benar semua kemudian print 2 lembar
-
Hasil : 209,2
mg/dl
-
Nilai normal :
135 mg/dl
11.Pemeriksaan
Gamma-GT
-
Probandus
Nama :Ny.Rubingah
Umur :-
Jenis kelamin :Perempuan
-
Prinsip:
Enzim Gamma-GT mengkatalisa pemindahan asam glutamat
ke penerima seperti glyclglycine. proses ini membebaskan 5-amino-2 nitro
benzoate, yang di ukur pada panjang gelombang 405 nm. peningkatan absorbance
pada panjang gelombang ini setara dengan aktivitas enzim Gamma-GT.
L-Gamma-Glutamy-3-karboxyl-4-nitranilide+glycylglycine
Gamma-GT-Gamma-glutamy-glyclglycine+5-amino-2 nitroben zoate
-
Metode:S-ZASZ
-
Sampel:serum,
plasma EDTA
-
Reagen:
1.
R1:Tris,
glyclglycine
2.
R2:L-Gamma-glutamy-3-carboxsyl-4-nitrannilede
-
Alat:
1.
cuvet
2.
Tabung rak cuvet
3.
klinipet 100 dan
50 ul
4.
klinipet 50 ul
5.
Blue tip dan
yellow tip
6.
START DUST MC 15
atau 3000
7.
centrifuge
-
Cara kerja:
1.
Ambil 400 ml R1
dan 1 ml R2, homogenkan
2.
Pipet ke dalam
cuvet
Blanko
|
Sampel atau kontrol
|
|
Aquabidest
|
500 ul
|
-
|
Reagen campuran 37̊c
|
-
|
500 ul
|
Sampel atau kontrol
|
-
|
50 ul
|
Di campur dengan menggunakan
alat START DUST MC 15 kemudian di baca dengan blanko aquabidest atau blanko
udara dengan menggunakan START DUST MC 15
-
Hasil: 26 iu/l
-
Nilai normal:
6-37iu/l
12.Operasi
alat fotometer START DUST MC 15
-
Cara kerja:
1.
Mix untuk
menghomogenkan spesimen(kuvet harus benar-benar terpasang menyentuh dinding
tempat untuk mengkocok)
2.
Y atau N=untuk
memasukkan data standart YES (pakai standart)atau no (tidak pakai standart)
3.
Angka 1-9 untuk memasukkan
data ke parameter
4.
Enter untuk
mengentri data
5.
Lidi untuk
menjalankan alat untuk di periksa
6.
Jika ada
penulisan yang salah cara mengganti dengan menekan c1 (clear), kemudian ganti
dengan yang betul atau stop untuk kembali ke menu utama
3. Ruang pendaftaran
(03 - 04 Agustus 2015)
A.
Alur pemeriksaan
klinik
1.
Pengambilan no.
antrian
2.
Pendaftaran
3.
Kasir
4.
Pengambilan
specimen
5.
Pengambilan
hasil
B.
Pendaftaran
sampel manusia
1.
Mendaftar pasien
sesuai identitas
2.
Memasukkan data
ke komputer sesuai permintaan pelanggan
3.
Mencatat ke buku
ekpedisi hasil
4.
Memasukkan hasil
pemeriksaan ke komputer sesuai permintaan pelanggan
5.
Mengeluarkan
hasil dengan cara di print
6.
Memasukkan hasil
ke amplop sesuai identitas dan permintaan pemeriksaan
7.
Melayani
pengambilan hasil pemeriksaan
C.
Alur pemeriksaan
lingkungan
1.
Pengambilan no
antrian
2.
Pendaftaran
3.
Kasir
4.
Pengumpulan
specimen
5.
Pengambilan
hasil
D.
Pendaftaran
sampel non manusia
1.
Memberi
pengantar sampel pelanggan
2.
Menerima
pengantar yang sudah di isi identitas pelanggan dan permintaan pemeriksaan
3.
Mencatat dalam
buku sesuai jenis sampel dan mencatat jenis pemeriksaan
4.
Memberi label
kemasing – masing sampel sesuai permintaan pemeriksaan
5.
Mencatat ke
ekpedisi untuk sampel ke ruang masing – masing sesuai permintaan pelanggan
6.
Mencatat hasil
ke buku hasil pemeriksaan
7.
Melayani
permintaan hasil
4. Ruang
Hematologi(7-8 agustus 2015)
1.Pemeriksaan LED
-
Probandus:
Nama :Ny.
Mike kumala
Umur :-
Jenis kelamin :Perempuan
-
Metode:
Analyser
-
Prinsip:
Darah
di masukkan tabung humased yang sudah berisi Natrium sitrat 3,8% sebanyak 400
ul. Tabung di masukkan ke dalam alat humased 20. Tes secara otomatis akan
mengukur kecepatan pengendapan eritrosit dalam waktu 12 menit.
-
Alat dan bahan:
1.
Tabung humased
2.
Humased 20
3.
Na citrate 400
ul
4.
Darah pasien
5.
Tube humased
-
Cara kerja:
1.
Masukkan darah
sampai tanda batas ke tabung humased yang berisi Na Citrat 400 ul.
2.
Homogenkan
dengan cara membolak-balik tabung
3.
Masukkan tabung
tersebut ke lubang humased
4.
Alat otomatis
akan bekerja
5.
Setelah 12 menit
hasil akan muncul dalam display
6.
Angka di atas
menunjukkan KED 1
7.
Angka di bawah
menunjukkan KED 2 jam
-
Nilai normal:
Perempuan=<15 mm/jam
Laki-laki =<10 mm/jam
2.Hitung jenis Leukosit
-
Prinsip:
Darah
di encerkan 20x kemudian di masukkan dalam kamar hitung, sehingga sel lain
rusak/mati
-
Alat dan bahan:
1.
Bilik hitung
2.
Mikropipet
3.
Tabung reaksi
4.
MIkroskop
5.
Yellow tip
6.
Darah tikus
-
Reagen:
Larutan
truk
-
Cara kerja:
1.
Pipet darah 20
ul+larutan truk 380 ul
2.
Kemudian di masukkan
ke dalam bilik hitung
3.
Baca hasildi
bawah mikroskop di hitung dalam 4 kotak perbesaran 10x
-
Nilai normal:
4.000-10.000/ul
darah
3.Pemeriksaan hematologi dengan analiser sysmex x 800 i
-
Cara kerja:
Jalankan
QC:
1.
Klik manual(f2)
2.
Klik QC
3.
Pilih jenis QC level
2 yang akan di jalankan, tekan ok
4.
Masukkan e-check
yang telah di homogenesasi ke dalam sampel probe
5.
Tekan start
6.
Pastikan hasil
QC dalam target dan klik Accept
7.
Untuk melihat
grafk QC,klik QC files dan double klik tipe QC
Jalankan sampel:
1.
Klik manual(f2)
2.
Ketik sampel no
3.
pilih
discrete=CBC atau CBC+DIFF
4.
Pilih menu
capillary mode=yes atau no
5.
Masukkan patient
ID(bila ada)
6.
Masukkan e-check
yang telah di homogenisasi ke dalam sampel probe, tekan start
Hasil dapat di lihat mengeklik Eksplorer (F7)
Mematikan
alat:
1.
Klik menu (f4),
kemudian klik shutdown dan execute
2.
Tunggu selama 2
menit kemudian matikan xs-800 i
3.
Klik start pada
program windows
4.
Klik shutdown
5.
Matikan printer
dan monitor
4.Pemeriksaan urin
-
Probandus:
Nama :Ny.
farah nabila
Jenis kelamin :Perempuan
-
Alat dan bahan :
1.
Tabung reaksi
2.
Uriscan II
3.
Deck glass
4.
Centrifuge
5.
Mikroskop
-
Cara kerja :
ü Makroskopis
1.
Urin dituang
kedalam tabung reaksi
2.
Kemudian keratas
dicelupkan ke tabung reaksi
3.
Angkat kertas
uriscan, baca hasil dengan membandingkan
ü mikroskopis pada standrat warna yang ada di atas tube
1.
Urin dituang
kedalam tabung reaksi
2.
Homogenkan
terlebih dahulu sampel urin
3.
Masukkan tabung
reaksi ke centrifuge dengan kecepatan 3000 rpm dalam waktu 10 menit
4.
setelah di
centrifuge, tuanglah supernata dengan gerakkan cepat dan luwes lalu tabungnya
di tegakkan kembali sehingga di dapatkan sedimen urin
5.
kocok tabung
untuk mensuspensikan sedimen
6.
Ambil 1-2 tetes
dengan pipet tetes ke objek glass lalu di tutup dengan deck glass
7.
Periksa di bawah
mikroskop dengan perbesaran awal 10x dilanjutkan pembesaran 40x
-
Hasil:
Makroskopis
1.
Warna : kuning pekat
2.
Kekeruhan : keruh
3.
Ph : 6
4.
Bj : 1030
5.
Pro : -
6.
Red : -
5.Pengambilan Darah Vena
-
Tujuan :
Untuk mendapatkan darah vena dengan menggunakan
syringe
-
Prinsip :
Darah vena diambil dengan cara penusukan pada pembuluh
darah vena, darah akan masuk pada ujung spuit dilanjutkan dengan menarik plston
sampai volume darah yang dikehendaki
-
Alat dan bahan :
1.
Spuit
2.
Torniquet
3.
Kapas alkohol
70%
4.
Plester
5.
Tabung reaksi
6.
Vakum
7.
Etiket
-
Cara kerja :
1. Pasang
torniquet di atas lengan tegangkan kulit dengan jari telunjuk untuk mencari
vena
2. Disinfektan
dengan kapas alkohol 70%
3. Minta
tolonglah kepada si pasien untuk mengepalkan tangannya dengan ibu jari berada
didalam
4. Tusuk
vena dengan spuit posisi 45o
5. Ketika
darah sudah mulai keluar diujung spuit renggangkan torniquet dan minta
tolonglah kepada si pasien untuk membuka tangannya yang tadi mengepal
6. Ambil
darah secukupnya
7. Setelah
mendapatkan darah dengan volume yang cukup, atas tusukan spuit diberi kapas
alkohol
8. Lepaskan
spuit
9. Tekan
bekas tusukan sampai darah tidak keluar
10. Plester
bekas tusukan
6. Pengambilan sampel Sputum
-
Tujuan
Untuk mengetahui basil
tahan asam dan mikroorganisme yang ada dalam tubuh pasien sehingga diagnosa
dapat ditegakkan.
-
Prinsip
Sputum dibuat sediaan
pada objeck glas, sediaan yang sudah kering difiksasi dan dilakukan pengecatan
Ziehl Nelseen untuk mengetahui hasil.
-
Alat dan Bahan
·
Alat : Pot sputum yang
steril/yang memenuhi syarat
·
Bahan : Volume sputum
3-5 ml
-
Cara kerja
1. Siapkan
pot yang akan digunakan untuk tempat sputum
2. Mintalah
kepada si pasien membatukkan dahaknya ketempat yang sudah disediakan
3. Ambillah
dahak 3-5 ml
4. Si
pasien diminta untuk membersihkan mulutnya
7. Centrifuge Darah
-
Tujuan
Untuk memisahkan zat massa
yang berbeda atau kepadatan.
-
Prinsip
Centrifuge adalah
dengan memanfaatkan gaya centrifuge sehingga bahan tersebut terpisah.
-
Alat
Centrifuge
-
Cara kerja
1. Sambungkan
kabel alat pada stopkontak listrik
2. Tekan
tombol power (on/off) dibelakang alat
3. Dibagian
depan muncul angka pada kotak rpm dan waktu
4. Tekan
keatas bagian dengan penutup
5. Atur
kecepatan rpm dan waktu sesuai kebutuhan
6. Masukkan
tabung yang akan dicentrifuge dengan perbandingan volume yang seimbang
7. Tutup
kembali dengan cara menekan kebawah
8. Tekan
tombol start. Bila sudah, selesai otomatis alat akan berhenti
9.
Tekan
stop buka penutup tabung
dikeluarkan

8. Pengambilan Darah
Kapiler
-
Tujuan
Bertujuan untuk tes-tes
yang memerlukan sampel dengan volume yang kecil.
-
Prinsip
Darah diambil secara
aseptic pada daerah kapiler pada ujung jari.
-
Alat
1. Lanset
2. Kapas
alkohol
3. Kapas
kering
-
Cara Kerja
1. Disinfektan
salah satu diantara tiga jari (jari telunjuk, jari tengah, jari manis) dengan
kapas alkohol
2. Peganglah
bagian tersebut agar tidak bergerak dan tekan sedikit agar rasa nyeri berkurang
3. Tusuk
dengan lanset steril
4. Darah
yang pertama keluar diusap dengan kapas
5. Darah
yang kedua/seterusnya keluar digunakan untuk pemeriksaan
9.Pengambilan sampel tinja
-
Tujuan :
Untuk mengetahui adanya
kelainan dari tinja/feces
-
Prinsip :
Mendapatkan spesimen tinja/feces yang
memenuhi pemeriksaan feces
-
Alat dan bahan :
Pot/botol tinja
Lidi
Label
0 Komentar untuk "TUGAS PRAKERIN SMK "