TUGASKU

Kumpulan Tugas Sekolah

BUKTI SEJARAH DI KUDUS



1.      MENARA KUDUS
Bukti Sejarah berupa bangunan:
Sejarah terjadinya Menara Kudus berawal dari adanya seorang Walisongo yang menjadi qadli/penghulu dan senopati di Demak yang juga memiliki kemampuan dan kecakapan sebagai da’i/muballigh, diperintahkan oleh penguasa Demak untuk menyiarkan agama Islam ke suatu daerah di Utara Demak yang waktu itu penduduknya masih memeluk agama Hindu dan Budha. Sebelum kedatangan Ja’far Shodiq telah lebih dulu datang seorang dari Yunan bernama The Ling Sing yang kemudian lebih di kenal dengan nama Kyai Telingsing. Bersama-sama dengan Kyai Telingsing, Ja’far Shodiq melalui pendekatan yang santun, arif, dan tulus dengan tetap menghargai budaya setempat mampu menarik hati penduduk untuk berpindah ke agama Islam dan menyatukan mereka.  Mereka juga membangun daerah kecil ini menjadi daerah yang berkembang. Tampuk kekuasaan kemudian diserahkan pada Ja’far Shodiq. Daerah baru yang kemudian dinamakan Al Quds atau Kudus yang artinya kota suci. Satu-satunya kota di Indonesia yang menggunakan nama bahasa Arab. Ja’far Shodiq sebagai pemimpin Kudus kemudian dikenal dengan sebutan Sunan Kudus.
           Pada tahun 1458 M, Sunan Kudus membangun rumah untuk kediaman diri dan keluarganya di daerah yang jaraknya kurang lebih 250m Utara Menara Kudus. Daerah itu kemudian dinamakan Langgar Dalem (Langgar artinya rumah, Dalem artinya pribadi). Bekas rumah tersebut kemudian dijadikan masjid yang disebut masjid Suranata atau sekarang lebih dikenal sebagai masjid Langgar Dalem. Kemudian sesuai prasasti di atas mihrab masjid Menara Kudus yang menunjuk angka tahun 956 H bertepatan dengan tahun 1549 M adalah tahun yang menjadi tonggak sejarah bagi terbentuknya pemerintah di Kudus, sebagai negeri di bawah perlindungan kerajaan Demak. Dalam memerintah, Sunan Kudus menerapkan agama dan negeri dengan prinsip Islam, sesuai yang diajarkan oleh Rasulullah. Berdasarkan fakta sejarah itu, setelah melalui proses penelitian, diskusi dan seminar, disepakati tanggal 23 September 1549 M bertepatan dengan tanggal 1 Ramadlan 956 H dtetapkan sebagai Hari Jadi Kota Kudus dengan PERDA Nomor 11 Tahun 1990 bertanggal 6 Juli 1990 di era kepemimpinan Bupati Kolonel Soedarsono.
      Masjid Al Aqsa dan daerah sekitanya seperti: Kauman, Kerjasan, Demangan, Janggalan, Damaran dan Kajeksan kemudian berkembang menjadi pusat kegiatan keagamaan, kemasyarakatan dan pemerintahan. Dan pondok-pondok pesantren berkembang di sana.   

2.      MAKAM KERAMAT MASIN RADEN AU DEWI NAWANGSIH DAN RADEN BAGUS RINANGKU
Bukti Sejarah berupa makam:
Adanya maka keramat tersebut berawal dari cerita Sunan Muria yang lebih dikenal dengan Raden Umar Said. Raden Ayu Dewi Nawangsih adalah putri dari kanjeng Sunan Muria yang dulunya tinggal di sekitar Gunung Muria yang sekarang lebih dikenal dengan Desa Colo. Raden Ayu Dewi Nawangsih terlibat masalah denga Raden Bagus Rinangku yang tidak lain adalah murid ngaji kanjeng Sunan Muria, Kanjeg sunan tidak menyukai hal itu bahkan sampai melarang putrinya untuk berhubungan dengan Raden Bagus Rinangku. Namun karena begitu besar rasa cinta diantara mereka dan mereka sudah tidak bisa dipisahkan lagi, dan akhirnya kanjeng sunan mengusir mereka berdua dari tanah Gunung Muria. Mereka pergi meninggalkan Gunung Muria dan menuju kearah selatan dan tiba disebuah dukuh kecil yang sekarang sudah dikenal sebagai dukuh masin. Raden Ayu Dewi Nawangsih dan Raden Bagus Rinangku akhirnya tinggal ditempat itu sampai akhir hayatnya dan dimakamkan didusun itu. Dan sampai sekarang makam mereka masih dikramatkan dan banyak orang-orang dari luar daerah yang biasa berziarah ke makam itu. Mereka memiliki tujuan sendiri-sendiri ketika hendak berziarah ke tempat itu. Di dukuh masin itu sendiri menganggap makam keramat Raden Ayu Dewi Nawangsih dan Raden Bagus Rinangku sebagai punden desa yang dihormati oleh penduduk sekitar makam.
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "BUKTI SEJARAH DI KUDUS"

 
Copyright © 2015 TUGASKU - All Rights Reserved
Supported by Yousound
Back To Top