TUGASKU

Kumpulan Tugas Sekolah

Sejarah Ken Arok

    Kisah Ken Arok banyak ditulis dalam kitab Pararaton yang ditulis sekitar abad ke-15. Kitab Pararaton yang memuat kisah raja-raja Singosari dan Majapahit ini sesungguhnya dinilai oleh para ahli sejarah sebagai kitab yang mutu kesejarahannya tak sebesar Negarakertagama, karya Mpu Prapanca pada abad ke-14.Ken Arok adalah anak seorang perempuan petani bernama Ken Endok dan suaminya yang brahmana, bernama Gajahpara. Mereka tinggal di desa Pangkur yang termasuk wilayah Tumapel, sebuah kadipaten dalam Kerajaan Kediri, di tepi Sungai Brantas sekitar kota Malang sekarang.


    Beberapa legenda menyebutkan Ken Arok adalah putra Bhatara Brahma. Tetapi di kemudian hari, Ken Arok menganggap dirinya adalah putra Bhatara Syiwa karena memilih gelar yang bernuansa Syiwa.Karena tekanan kemiskinan, Ken Endok membuang Ken Arok ketika masih bayi dengan cara meletakkannya dalam keranjang yang dihanyutkan di Sungai Brantas. Ia berharap, Ken Arok akan ditemukan oleh seseorang yang bernasib lebih baik dari dirinya.

    Tetapi ternyata Ken Arok ditemukan oleh seorang pencuri bernama Lembong, sehingga ia pun dibesarkan menjadi seorang pencuri dan penyamunyang cerdik. Kelihaiannya telah membuat resah orang-orang hingga sampai ke telinga raja Kediri, Kertajaya. Ia lalu memerintahkan adipati Tumapel, Tunggul Ametung, untuk menangkap Ken Arok.

    Ketika sedang dikejar-kejar pasukan Tumapel, Ken Arok sampai ke tepi sebuah sungai yang merupakan perbatasan Kediri dengan kerajaan lain.Ia berhasil melarikan diri dengan cara terbang dari atas pohon siwalan dengan menggunakan sayap dua helai daun talas yang lebar dan bersembunyi di wilayah kerajaan tetangga.

    Kecerdikan Ken Arok ini membuat dewa-dewa sepakat untuk melindunginya, karena ia berbakat untuk menjadi orang besar. Para dewa lalu mengutus seorang brahmana bernama Lohgawe untuk membuat Ken Arok menjadi orang baik.Setelah Ken Arok keluar dari persembunyiannya, ia bertemu Lohgawe yang kemudian menyuruhnya berhenti menjadi pencuri.

     Lohgawe menganggap Ken Arok seperti anaknya sendiri dan mengajarinya untuk hidup dengan cara yang baik. Kemudian ia mengajak Ken Arok untuk menjadi abdi Tunggul Ametung. Sang adipati, yang tak mengenali wajah Ken Arok setelah merapikan diri itu, menerimanya bekerja menjadi pengawal istana kadipaten.Sementara itu, Tunggul Ametung berniat mencari seorang istri. Ia mendengar bahwa di sebuah desa, ada seorang pendeta Buddha bernama Mpu Purwa, yang memiliki seorang anak yang sangat cantik bernama Ken Dedes.

     Suatu hari, saat sang pendeta pergi bertapa ke hutan, pasukan Tunggul Ametung memporakporandakan desa, menculik Ken Dedes dan membawanya ke istana. Tunggul Ametung kemudian menjadikan Ken Dedes sebagai istrinya. Mpu Purwa yang marah besar, mengutuk Tunggul Ametung bahwa ia kelak akan mati dibunuh.Ketika Ken Dedes sedang hamil muda, Tunggul Ametung mengajak Ken Dedes bertamasya ke taman Baboji.

    Saat akan turun dari kereta, Ken Arokyang bertugas sebagai pengawal membantu meletakkan bangku kecil sebagai injakan. Secara tak sengaja, kain Ken Dedes tersingkap sedikit dan menunjukkan seberkas sinar muncul dari antara kakinya.Malamnya, Ken Arok menceritakan hal ini kepada Lohgawe.

     Dan Lohgawe mengatakan, perempuan seperti ini diyakini akan membawa kekuasaan. Ken Arok yang terpesona, saat itu bersumpah dalam hatinya untuk menjadikan Ken Dedes istrinya, dengan cara apapun.Ken Arok kemudian pergi kepada seorang pandai besi terkenal bernama Mpu Gandring yang tinggal di desa Lulumbang. Ia memesan sebuah keris yang sangat indah, dan harus selesai dalam waktu sesingkat mungkin.

     Mpu Gandring sebetulnya meminta waktu satu tahun, tapi karena Ken Arok memaksa, akhirnya ia menyanggupi akan menyelesaikan keris itu dalam waktu 5 bulan. Ia pun bekerja keras, disertai tapa dan tirakat, agar keris masterpiece itu dapat selesai dalam waktu yang disepakati.Lima bulan kemudian Ken Arok datang lagi ke Lulumbang. Tetapi ternyata keris itu belum selesai benar. Ken Arok menjadi marah dan menusuk Mpu Gandring dengan keris buatannya sendiri.

     Namun sebelum menghembuskan nafas terakhir, Mpu Gandring sempat mengucapkan kutukannya, bahwatujuh orang akan mati dengan keris buatannya itu.Ken Arok ternyata telah menyusun sebuah siasat. Keris bagus itu dipinjamkan kepada seorang temannya sesama pengawal yang bernama Kebo Ijo. Bahkan Ken Arok meminta agar jika ditanya, Kebo Ijo selalu menjawab bahwa keris itu adalah miliknya sendiri. Kebo Ijo yang sangat bangga, selalu membawa-bawa keris itu di pinggangnya danmemamerkannya kepada orang-orang.

    Karenanya semua orang menganggap bahwa Kebo Ijo memang memiliki keris itu.Setelah beberapa lama, suatu malam Ken Arok mencuri keris itu dan segera membunuh Tunggul Ametung yang sedang tidur. Keris itu sengaja masih ditinggalkan tertancap di jantung sang adipati, sehingga Kebo Ijo langsung menjadi tertuduh. Ken Dedes yang tidur di sebelah Tunggul Ametung, sesungguhnya menangkap bayangan si pembunuh aslinya, tetapi karena hatinya juga tertarik kepada Ken Arok, ia menyimpan rahasia ini,.Ken Arok kemudian berperan sebagai pahlawan yang menangkap dan membunuh Kebo Ijo dengan keris Mpu Gandring.
 
     Antara lain karena tindakan kepahlawanannya, Ken Arok bisa menikahi Ken Dedes, bahkan diangkat menjadi adipati di Tumapel, menggantikan Tunggul Ametung. Kemudian Ken Dedes melahirkan anak laki-lakinya dari Tunggul Ametung, yang diberi nama Anusapati.Ken Arok juga memiliki seorang selir bernama Ken Umang. Anak tertuanya dari Ken Umang bernama Tohjaya.

    Di bawah pimpinan Ken Arok, Tumapel memperluaswilayah dengan menaklukkan daerah-daerah di sekitarnya. Tindakan ini, walaupun terkesan membangkang terhadap kerajaan Kediri, tidak ditindak tegas oleh Kertajaya.Pada masa itu kekuasaan Kertajaya mulai melemah.

    Kertajaya yang semakin sombong, seringmengancam kaum brahmana dan memamerkan kekuatan gaibnya. Ken Arok dengan cerdik memanfaatkan keadaan ini. Ia menampung dan perlindungan kepada para brahmana yang melarikan diri dari Kediri, sehingga pertentangan dengan Kertajaya semakin meruncing.

   Pada tahun 1222 Tumapel menyerang ibu kota, dan pada pertempuran di Ganter, Kertajaya berhasil dikalahkan. Ken Arok lalu mengangkat diri menjadi raja bergelar Sri Ranggah Rajasa Bhatara Amurwabhumi. Ia juga memindahkan ibu kota kerajaan ke Singasari.Anusapati, entah mengapa selalu curiga kepada ayah tirinya. Ia merasa bahwa Ken Arok ikut terlibat pada tewasnya ayah yang tak pernah dilihatnya. Ketika ditanyakan kepada ibunya, ibunya hanya terdiam, dan hanya memberikan keris pembunuh ayahnya.

      Pada tahun 1227, Anusapati menusuk KenArok yang sedang makan di meja makan. Ia kemudian menjadi raja selama 20 tahun lebih.Tahun 1248, Tohjaya, putra Ken Arok dari Ken Umang, membunuh Anusapati dengan keris yang sama. Hanya sempat berkuasa sebentar, Tohjaya digulingkan oleh Ranggawuni (putra Anusapati dan Mahisa Campaka). Ranggawuni kemudian menjadi raja dengan gelar Wishnuwardhana dan Mahisa Campaka menjadi patih bergelar Narasinghamurti. Berkat kedua orang inilah pertikaian antar keluarga dapat dijernihkan.
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Sejarah Ken Arok"

 
Copyright © 2015 TUGASKU - All Rights Reserved
Supported by Yousound
Back To Top