TUGASKU

Kumpulan Tugas Sekolah

KARYA TULIS SENI


MOTTO

1.   Selalu jadi diri sendiri dan jangan pernah menjadi orang lain meskipun mereka tampak lebih baik darimu. 
2.   Kesuksesan selalu disertai dengan kegagalan. 
3.   Untuk mendapatkan kesuksesan, keberanianmu harus lebih besar daripada ketakutanmu. 
4.   Sukses bukanlah sebuah akhir dan kegagalan bukanlah sebuah awal. 
5.   Berpikirlah besar, dan bertindakah sekarang. 
6.   Lakukan apapun yang kamu sukai, jadilah konsisten, dan sukses akan datang dengan sendirinya. 
7.   Sukses tidak diukur menggunakan kekayaan, sukses adalah sebuah pencapaian yang kita inginkan. 
8.   Formula dari sebuah kesuksesan adalah kerja keras dan tidak pernah menyerah. 
9.   Jangan takut melangkah, karena jarak 1000 mil dimulai dari satu langkah. 
10.  Sebuah tindakan adalah dasar dari sebuah kesuksesan. 
11.  Kita dapat sukses apabila kita belajar dari kesalahan. 
12.  Lakukan yang terbaik pada setiap saat yang kamu miliki. 
13.  Kecerdasan bukan penentu kesuksesan, tetapi kerja keras merupakan penentu kesuksesanmu yang sebenarnya. 
14.  Percayalah, setelah kegagalan ada sebuah petanda kesuksesan. 
15.  Belajarlah dari kesalahan di masa lalu, mencoba dengan cara yang berbeda, dan selalu berharap untuk sebuah kesuksesan di masa depan. 
16.  Ketika kamu tidak pernah melakukan kesalahan, itu berarti kamu tidak pernah mencoba hal apapun. 
17.  Pedang terbaik yang kita miliki adalah kesabaran tanpa batas. 
18.  Semakin banyak yang kamu berikan, semakin banyak pengetahuan yang akan kamu dapatkan. 
19.  Besok adalah misteri dan hari ini adalah anugerah.


PERSEMBAHAN

Karya Ilmiah ini penulis persembahkan kepada semua pihak yang terkait dan ikut membantu  di dalam proses penyusunan, yaitu :
1.   Tuhan Yang Maha Esa
2.   Bapak dan Ibu (Orangtua)
3.   Bapak Pujito sebagai pembimbing
4.   Bapak/Ibu di Perpustakaan
5.   Teman-teman

Ucapan terimakasih penulis haturkan yang sebesar-besarnya, kepada semua pihak yang telah membantu, sehingga terciptalah karya tulis ini.

KATA PENGANTAR
     Puji dan syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, karunia dan kesehatan yang Tuhan berikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Bahasa Indonesia ini dengan maksimal.
     Maksud dan tujuan dibuatnya karya ilmiah ini adalah agar kita lebih mengerti tentang seni teater yang pada  mulanya kita menyepelekan sebuah seni, sekarang kita menjadi ingin tahu dan bahkan ingin mempelajarinya. Sebuah seni yang telah diajarkan kepada kita mudah untuk kita serap. Tetapi bagi yang belum pernah mempraktikkannya sangat sulit untuk dipraktikkan. Maka dari itulah penulis berusaha mengenal seni teater lebih dalam dan membuat karya ini dengan indah sesuai dengan kemampuan penulis.
     Kami sangat sadar, bahwa karya kami ini jauh dari sempurna. Kami akan menerima semua saran dan kritikan dengan hati terbuka dan kami akan berusaha memperbaikinya lagi agar dilain kesempatan kami bisa membuat karya tullis yang lebih baik. Besar harapan penulis, semoga karya tulis ini dapat memerikan manfaat bagi setiap orang.


DAFTAR ISI
JUDUL…………………………………………………………………………………………..i
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………………………ii
MOTTO…………………………………………………………………………………………iii
PERSEMBAHAN…………………………………………………………………………….iv
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..v
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………vi
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………..1
A. Latar Belakang……………………………………………………………………1
B.  Pembatasan Masalah…………………………………………………………1
C.  Metode Pengumpulan Data……………………………………………….1
D. Tujuan Penulisan ..……………………………………………………………..2
E.  Sistematika…………………………………………………………………………2
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………2
II Unsur-unsur dasar seni teater…………………………………………3
Mengenal seni teater…………………………………………………………4
II Mengenal permainan drama…………………………………………..5
Bermain drama………………………………………………………………….5
Cara berlatih drama……………………………………………………………6
Kemampuan dan kerja sama dalam bermain drama……………7
II Cara memerankan naskah drama…………………………………….7
Seni peran dalam bermain drama……………………………………….7
Mempertunjukkan peran dengan baik………………………………..7
Membaca dan menghafal drama…………………………………………7

Narasi………………………………………………………………………………….8
IV Seorang pemain drama yang baik…………………………………9
Pemain drama………………………………………………………………….9
V Drama merupakan bagian dari seni pentas……………………10
Menyusun rencana pementasan………………………………………10
Gelada resik……………………………………………………………………..11
BAB III PENUTUPAN…………………………………………………………………...12
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….13

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
     Salah satu seni yang kita perhatikan di sini adalah seni teater. Pertunjukkan teater tidak hanya untuk hiburan masyarakat penonton. Di balik itu, ada amanat yang ingin disampaikan kepada masyarakat tentang sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan sosial masyarakat. Kehidupan yang dimaksud menyangkut seluruh perilaku sosial yang berlaku pada kelompok masyarakat tertentu. Misalnya, kehidupan moral, agama, kehidupan ekonomi, dan kehidupan politik.
 Sehingga untuk memahami lebih dalam lagi mengenai tetaer di makalah ini sengaja disusun dan di kemas dengan judul “MENGENAL SENI TEATER”. Seperti apa pembahasannya, mari kita telusuri  pembahasan selanjutnya.

B.  PEMBATASAN MASALAH

  Sebagaimana uraian pada latar belakang masalah, maka permasalahan dalam karya tulis ini terbatas pada hal-hal yang mencakup:
1.   Bagaimana cara berlatih drama ?
2.   Bagaimana cara memerankan drama ?
3.   Bagaimana cara mengatur perasaan yang dimainkan dalam drama ?
4.   Bagaimana cara menyusun pementasan ?

C.  METODE PENGUMPULAN DATA

Metode yang digunakan adalah metode pembelajaran kepustakaan ddan diskusi. Yang dicakup dalam buku:
1.   PENGETAHUAN DASAR SENI TEATER
2.   SEJARAH DAN KISAH SENI TEATER
3.   SENI TEATER


D. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini kami tulis karena merupakan tugas dari Guru Bahasa Indonesia dan juga untuk memberitahu kepada pembaca agar mereka mengerti bahwa tidak semua orang mengerti bahkan mengenal apa itu seni. Oleh karena itu kita sebagai orang – orang yang telah mengenal dan mengetahui apa itu seni, wajib untuk mengenalkan atau paling tidak memberi informasi tentang seni. Biar bagaimanapun seni itu adalah suatu hal yang tidak dapat terpisahkan dalam kehidupan manusia.

E.  SISTEMATIKA

Sistematika dalam penulisan karya ini terdiri dari tiga bab yaitu bab I yang berjudul Pendahuluan yang menjelaskan mulai dari latar belakang penulisan, pembatasan masalah, tujuan penulisan, metode pengumpulan data, dan sistematika. Kemudian bab II yang berjudul pembahasan, disini merupakan inti dari keseluruhan pembahasan. Keseluruhan pembahasan ditutup dengan bab III yang berjudul Penutup, yang mencantumkan kesimpulan dan saran.


BAB II PEMBAHASAN

Ciri-Ciri Mendasar Seni Teater

A.  Unsur – Unsur Dasar Seni Teater
Dalam sebuah pertunjukan drama, kita dapat melihat gerak-gerik, orang bicara, dan mendengar suara-suara. Seni drama atau teater mengandung beberapa unsure, antara lain gerak-gerik atau mimik, bunyi atau suara, dan dialog.
Unsur-unsur di atas tidak dapat dipisah-pisahkan. Jadi, teater merupakan gabungan dari unsure-unsur mimik , suara, dan dialog.


1.   Teater sebagai Tempat Mengungkapkan Perasaan
Semua orang punya perasaan, baik itu perasaan gembira, marah, sedih, sakit, malu maupun kecewa. Perasaan itu tidak dapat dilihat, perasaan hanya bisa dirasakan, tetapi perasaan dapat diungkapkan melalui mimik, gerak, dan suara.

2.   Mimik, Gerak,  dan Suara Terpadu dalam Seni Teater
Teater adalah kesenian yang menggunakan keindahan mimik, gerak,dan suara. Tiga unsure  itu tidak dapat dipisahkan.  Mimik, gerak dan suara dalam seni teater harus terpadu, contohnya orang menangis selain bersuara, mulutnya bergerak, mata berair, dan tangan meremas-remas.

B.   Mengenal Seni Teater

 Teater adalah kesenian yang bercerita dan dipentaskan. Oleh karena itu, seni teater dinamakan seni pentas. Pertunjukan teater sebenarnya cerita yang dipentaskan. Gerak-gerik tokoh dalam cerita diperankan oleh pemain teater.
Teater merupakan perpaduan dari bermacam-macam unsur seni yang diwujudkan di atas pentas. Seni lain yang menjadi unsure seni teater adalah pentas. Unsure seni teater tersebut, antara lain sebagai berikut.
1)   Seni sastra, misalnya naskah.
2)   Seni rupa, misalnya dekorasi dan rias wajah.
3)   Seni tari, misalnya gerak indah.
4)   Seni music, misalnya gamelan dan nyanyian.

1.   Babak dan Adegan Teater
Cerita dalam teater merupakan rangkaian kejadian, misalnya, legenda sangkuriang. Legenda itu sendiri merupakan rangkaian kejadian yang dapat dipisahkan.
Pada setiap babak, tokoh cerita melakukan kegiatan-kegiatan kecil, misalnya bertanya, duduk, marah berjalan, dan lain-lain.

2.   Berlatih Adegan
Drama artinya laku atau perbuatan. Drama dapat pula diartikan sebagai karangan yang dipaparkan melalui perbuatan, tingkah laku, mimik, dan percakapan. Untuk membuat drama sebagai pertunjukan dibutuhkan para pemeran. Oleh karena itu, seni drama lazim pula disebut seni peran.
Drama biasanya dianggap lebih baik kalau terdiri atas lima babak. Walaupun demikian, tidak sedikit pula drama yang hanya terdiri atas satu babak. Pergantian setiap babak, biasanya ditandai dengnn pergantian setting (dekor),


5
kostum pemain, waktu kejadian dalam cerita, dan lain-lain. Ini karena, drama merupakan pertunjukan langsung dan dengan waktu yang sempit. Untuk membedakan babak lebih ditekankan pada perbedaan setting (dekor).
 Setiap babak dalam drama merupakan sebagian dari cerita keseluruhan. Di dalam setiap babak itu sendiri terbagi menjadi beberapa bagian yang di sebut adegan atau scene (baca: sin).
Perubahan dari satu adegann ke adegan lainnya tidak ditandai dengan perubahan setting (dekor), kostum, dan lain-lain.

Mengenal Permainan Drama

A. Bermain Drama
Bermain drama pada hakikatnya memperagakan gerak, ucapan, mimik, mengikuti pola yng ada. Pola di dalam drama sudah ditentukan oleh naskah/cerita.
Suatu permainan drama dapat berlangsung  jika memenuhi beberapa unsure. Adapun unsur-unsur tersebut, antara lain:
1)   Naskah/cerita drama,
2)   Sutradara,
3)   Pemain, dan
4)   Alat bermain.
Keempat unsure di atas tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Artinya, pemain drama dapat berlangsung dengan memadukan unsur-unsur tersebut.

1.   Naskah/Cerita Drama
Naskah drama ditulis oleh penulis dari bentuk cerita biasa menjadi naskah drama. Bentuk naskah drama berbeda dengan bentuk naskah cerita biasa. Isi naskah drama, biasanya terdiri atas dua bagian, yaitu narasi dan dialog.
Narasi, berupa kalimat berita, biasanya berisikan keterangan. Fungsi narasi dalam naskah drama adalah untuk memperjelas cerita sehingga mudah diperagakan.
Dialog, biasanya berbentuk kalimat langsung. Dialog adalah kalimat langsung yang harus diucapkann oleh pemain sebagai ucapannya sendiri.

2.   Tugas dan Fungsi Sutradara 
6
Sutradara disebut juga pengatur laku. Ia bertanggung jawab atas terlaksananya permainan drama serta memimpin, mengarahkan, dan mewujudkan naskah menjadi suatu permainan drama.
Di dalam setiap latihan oleh peran, sutradara memberikan pengarahan sesuai dengan konsep yang diterapkannya. Jika terjadi kesalahan maka sutradara akan memperbaikinya sehingga menjadi benar.
Sutradara juga menunjuk dan memilih pemain yang sesuai dengan peran yang dimainkannya. Pegangan utama sutradara adalah naskah. Dengan demikian sutradara terikat oleh kehendak naskah itu.

3.   Peran Pemain
Pemain lazim pula disebut actor (pemain pria) atau aktris (pemai wanita). Pemain adalah pemeran tokoh-tokoh cerita dalam naskah.
Setiap pemain  harus mengahayati peran yang akan dimainkan. Misalnya, untuk memerankan tokoh sebagai sopir bus kota, kemudian ia memerankan tokoh tersebut sebagai dirinya.

4.   Alat Pendukung dalam Bermain
Alat-alat dalam drama berfungsi sebagai alat bantu agar permainan drama tampak sebagai kejadian yang sebenarnya. Msialnya, untuk membuat ruang tamu diperlukan seperangkat peralatan,  seperti meja, kursi, lampu, hiasan, dan lain-lain. Dengan demikian ruangan tersebut benar-benar tampak seperti ruang tamu. Penataan ruangan dengan berbagai peralatannya disebut dekorasi.  
  
B.  Cara Berlatih Drama
Latihan menjadi acaran pokok sebelum permainan drama dilaksanakan. Acara ini banyak sekali memakan waktu.  Berhari-hari, bahkan berbulan-bulan.
Acara latihan dipimpin oleh sutradara. Acara latihan ini terdiri atas beberapa tahap.  Setiap tahap latihan lebih sulit daripasa tahap sebelumnya. Tahapan dalam latihan drama adalah sebagai berikut.
1)   Latihan membaca
2)   Latihan gerak-gerik
3)   Latihan pembentukan peran
4)   Latihan terpadu



7
C.  Kemampuan dan Kerja sama dalam Bermain Drama
Berhasil tidaknya permainan drama bergantung dari kemampuan dan kerja sama para pemainnya. Permainan drama merupakan kerja kelompok. Oleh karena itu, setiap pemain harus menjalin kerja sama dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang pemain melakukan kesalahan maka permainan drama menjadi kacau.
Kerja sama dalam beermain drama diwujudkan dalam bentuk saling mengisi, saling member tanggapan, dan kekompakan bermain. Untuk dapat bekerja sama dalam permainan drama, setiap pemain harus hafal naskah.
Seorang pemain drama dituntut agar memainkan peranannya dengan baik. Ia harus mampu memperlihatkan sikap dan sifat tokoh yang diperankannya sesuai dengan kehendak naskah dan sutradara.


Cara Memerankan Naskah Drama
A. Seni Peran dalam Bermain Drama
Bermain drama adalah bermain peran. Pemain harus mampu dengan baik mengubah dirinya menjadi tokoh cerita dan dapat berperan seperti tokoh yang dikehendaki sutradara.

B.  Mempertunjukkan Peran dengan Baik
Sebuah peran yang bagus akan membawa suasana dalam sebuah perttunjukan. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar dapat memerankan tokoh tertentu dengan baik. Cara tersebut antara lain
Sebagai  berikut..
1.   Melalui pengamatan atau observasi
2.   Mengikuti kursus seni peran
3.   Melakukan latihan rutin
4.   Mengikuti pengarahan sutradara
5.   Melakukan latihan fisik

C.  Membaca dan Menghafal Drama
Naskah drama terdiri atas dua bagian, yaitu narasi dan dialog. Kedua bagian tersebut tidak terpisah satu dengan yang lainnya.

Narasi disebut juga uraian. Sesuai dengan namanya maka narasi berbentuk kalimat berita. Biasanya, menguraikan tentang suasana, bloking, setting, acting, dan lain-lain.
Contoh:
(Jam berdentang satu kali. Seorang ibu masih duduk termenung di suatu ruangan. Yang dimaksud ruangan adalah sebuah bagian gudang yang dibentuk menjadi ruangan keluarga).

Dialog disebut juga percakapan atau pembicaraan. Dialog merupakan bagian naskah yang harus diinsankan atau diucapkan oleh pemeran. Dialog berisikan kata-kata yang diucapkan oleh tokoh cerita.
Contoh:
Mawardi
Tolong berikan aku segelas air!
Narti
Anda tahu disini air lebih mahal daripada emas.
1.   Membaca Naskah
Membaca memiliki bermacam-macam pengertian dan banyak pula jenisnya. Penngertian istilah membaca dapat ditinjau dari tujuan membaca itu sendiri. Dilihat dari tujuannya, membaca dapat dibedakan antara lain sebagai berikut.
1)   Membaca bersuara
2)   Membaca tanpa suara
Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, ddrama termasuk jenis karangan prosa. Bentuk naskah drama berbeda dengan bentuk prosa lainnya.  Berbeda juga cara bicaranya.

2.   Menghafal Naskah
3.   Untuk pemain pemula, menghafal naskah merupakan pekerjaan yang cukup barat. Ia harus menghafal kata demi kata dari seluruh naskah dalam adegan yang akan diperankan. Berikut ini langkah-langkah yang dapat diikuti untuk menghafal naskah.
1)   Memahami isi cerita
2)   Memahami sifat, karakter, dan watak tokoh dalam cerita
3)   Memahami berulang-ulang

IV
Seorang Pemain Drama yang Baik

A. Pemain Drama
Untuk menjadi pemain drama yang baik, seseorang paling tidak harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.


1.   Vocal
Pemain drama harus  memiliki vocal yang kuat sehingga pembicaraan di atas pentas dapat didengar dengan jelas oleh penonton yang duduk paling belakang.

2.   Artikulasi
Pemain drama hendaknya memiliki daya pengucapan yang fasih terhadap setiap bunyi kata sehingga penonton memahami setiap dialog yang diucapkannya.

3.   Intonasi
Pemain rama harus mampu menempatkan lagu bicara secara baik dalam dialog yang diucapkannya. Dengan lagu bicara yang tepat, seorang akan tampil mengesankan.

4.   Acting
Acting adalah gerak-gerik di atas pentas. Pemain drama sedapat mungkin harus tampil dengan acting yang sempurna.

5.   Bloking
Gerak pemain dari satu tempat kke tempat lain sehingga membentuk posisi yang baik di atas pentas disebut bloking..

6.   Kompak
Pemain yang baik senantiasa akan menjaga kekompakan bermain bersama kawan-kawan mainnya di atas pentas.

7.   Improvisasi
Pemain yang baik, kaya akan improvisasi, yaitu ide-ide spontan yang timbul pada saat permainan berlangsung. Improvisasi bbukanlah buatan. Ia timbul melalui penghayatan pemain terhadap situasi yang terjadi pada saat permainan berlangsung.

Drama Merupakan Bagian dari Seni Pentas

A. Menyusun Rencana Pementasan
Secara sederhana, susunan pengurus pementasan drama dapat diibentuk seperti berikut.

1.   Pimpinan Produksi
Yaitu orang yang bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan pementasan. Dia memimpin jalannya kerja produksi serta bertanggung jawab terhadap keperluan dalam produksi.
2.   Sekretaris produksi
3.   Yaitu  orang yang mencatat segala sesuatu yang menyangkut kegiatan dalam produksi.
4.    Bendahara

Yaitu orang yang bertugas memegang keuangan kelompok,. Ia dapat mengeluarkan keuangan atas seizi pimpinan  produksi.
5.   Sutradara
Yaitu orang yang bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan kerja produksi,  menentukan cerita, menenntukan pemain, menyusun seksi-seksi pendukung pementasan, memimpin latihan, dan sebagainya.

Tugas sutradara ternyata jauh lebih berat jika dibandingkan dengan pimpinan produksi. Apabila pimpinan produksi bertanggung jawab atas pelaksanaannya. Seksi-seksi yang dibentuk oleh sutradara merupakan orang yang akan membantu kerja sutradara.


Adapun seksi-seksi yang dapat membantu pekerjaan sutradara dapat disusun sebagai berikut.
1)   Penataan panggung yang lazim di sebut art director.
2)   Penata rias yang lazim disebut make up.
3)   Penata busana atau lazim disebut  lighting.
4)   Penata music.

B.  Geladi Resik
Geladi resik atau general repetisi merupakan persiapan terakhir sebelum pementasan dilakukan.
Dalam geladi resik setiap orang harus bekerja sebagaimana lazimnya pada suatu pementasan, meskipun geladi resik itu bukan pementasan yang sesungguhnya.
Adapun tujuan geladai resik, antara lain sebagai berikut.
1)   Sebagai uji coba hasil kerja kelompok.
2)   Menguji kesiapan seluruh anggota kelompok.
3)   Menilai kekurangan dan kelebihan yang dihasilkan selama latihan, serta untuk mengetahui lama waktu pementasan.
Maka geladi resik akan diketahui hasil jerih payah selama latihan. 


BAB III

1.   Kesimpulan
Penulis dapat menyimpulkan hal mengenai seni teater antara lain:
a)   Seni sangat bermanfaat bagi setiap orang
b)   Dengan seni teater kita dapat menonjolkan kegiatan drama kita.
c)   Dengan belajar seni teater kita dapat menambah prestasi kita, dan membanggakan bangsa.
d)  Disiplin dalam bekerja itu penting dalam seni teater.
e)   Menghafal adalah hal yang sangat penting dalam drama untuk mementaskan sebuah seni.
f)     Tekun berlatih dan mau bekerja sama adalah salah satu hal yang dapat menjadikan kesuksesan dalam drama.

2.   Saran
a)   Hendaklah kita selalu melestarikan budaya seni teater untuk menjaga agar budaya seni teater tidak hilang.
b)   Pemerintah harus lebih aktif dalam melakukan upaya untuk melestarikan budaya seni teater
c)   pemerintah harus lebih banyak dan lebih kreatif dalam melakukan kegiatan sosialisasi mengenai seni teater.
d)  Pemerintah harus dapat menempatkan diri secara arif di tengah masyarakat  dan mengadakan petunjukan seni teater agar masyarakat dapat mengenal lebih dekat apa itu seni.

Semoga karya tulis ini berguna bagi kita semua dan semoga seni teater lebih berkembang di dalam masyarakat umum.


Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "KARYA TULIS SENI"

 
Copyright © 2015 TUGASKU - All Rights Reserved
Supported by Yousound
Back To Top