A. PENGERTIAN DAN TEORI ROKET AIR
Roket air disebut juga water rocket
merupakan sebuah benda yang bisa terbang dengan memanfaatkan air dan udara.
Roket air mulai populer di Indonesia sekitar tahun 2005/2006. Roket air sering
dilombakan baik pada tingkat kabupaten, provinsi, bahkan nasional. Peserta
perlombaan kebanyakan pelajar baik yang duduk di bangku sekolah menengah bahkan
mahasiswa.
Teori fisika yang menjelaskan
bagaimana roket air bisa terbang adalah hukum III Newton. Hukum III Newton
mengatakan bahwa “ Jika benda A memberikan gaya pada benda B (Gaya Aksi/Faksi),
maka benda B akan memberikan gaya pada benda A (Gaya Reaksi/Freaksi). Kedua
gaya ini memiliki besar yang sama tetapi arahnya berlawanan”.
B. CARA MEMBUAT ROKET AIR
• ALAT DAN BAHAN :
a. 2 botol bekas air mineral lebih baik yang bersoda karena
lebih kuat.
b. Pipa Paralon ½ inch 2 meter.
c. Lembaran polycarbonat (dipakai untuk atap atap kanopi)
d. 7-10 cable teast.
e. 3 penutup pipa paralon ( Dop tanpa ulir) ukuran ½ inc.
f. Pentil ( air intake) sepeda motor.
g. Lembaran fiber atau kertas tebal (bc ivory)
h. Sambungan pipa berbentuk T.
i. Kerikil atau kelereng.
j. Sambungan pipa paralon 1 inc.
k. Gunting, lem paralon, lakban bening, lakban hitam,
cutter, dan double tape.
• Cara Membuat
Roket Air :
a. Ambil satu botol kemudian potong
bagian bawahnya. Masukan alas botol yang belum dipotong ke dalam botol yang
sudah berlubang dan rekatkan dengan lakban bening.
b. Buatlah sayap menggunakan
lembaran polycarbonate dengan bentuk sesuai selera dan ukurannya sama. Bisa
bentuk segitiga siku-siku , bujur sangkar, atau setengah bulan sabit. Kemudian
rekatkan pada ujung botol yang tidak dipotong menggunakan lakban bening.
c. Buatlah bagian nosecone
menggunakan fiber. Caranya buatlah lingkaran dengan diameter yang diinginkan.
Tergantung dari ujung botol lancip atau tumpul. Apabila ujung botol semakin
lancip maka diameter lingkarannya harus semakin lebih lebar. Kemudian buatlah
bentuk kerucut. Rekatkan sisinya menggunakan doubletape. Masukan pemberat ke
dalam kerucut dan rekatkan di ujung kerucut dengan double tape agar posisinya
tetap saat meluncur. Kemudian satukan nosecone dengan botol mengunakan lakban
bening.
• Cara Membuat
Peluncur (Launcher) :
a. Potong pipa paralon ½ inch
menjadi 3 bagian dan rangkailah membentuk huruf T, kemudian satukan dengan
sambungan pipa, dan Bagian kepala rangkaian huruf T diberi Dop yang nantinya
berfungsi sebagai alas. Dan ujung yang berlawanan disambung dengan pipa yang
sama ukurannya tapi tanpa menggunakan sambungan pipa. Agar bagian sambungan
tersebut terlihat menggelembung. Fungsinya untuk menahan roket saat akan
diluncurkan. rekatkan sambungan-sambungan tersebut menggunakan lem paralon.
b. Susun cable teast mengelilingi
sambungan pipa yang menggelembung dan rekatkan dengan lakban hitam supaya lebih
kuat. Masukan sambungan pipa ukuran 1 inch sehingga posisi cable teast berada
di dalam sambungan tersebut. fungsi dari cable teast dan sambungan ini adalah
sebagai penahan agar roket tidak terlepas sebelum mencapai tekanan yang
maksimal.
c. Ujung pipa bagian badan huruf T
diberi Dop yang telah di pasang pentil (air intake sepeda motor). Kemudian
diberi lem paralon. Fungsinya adalah untuk menghubungkan peluncur denga pompa.
d. Usahakan di setiap sambungan
jangan sampai ada lubang supaya udara tidak dapat keluar ataupun masuk.
GAMBAR
ROKET AIR
C. CARA KERJA ROKET AIR
1. Dimasukkan air (fluida cair)
secukupnya ke dalam badan roket air melalui mulut botol (Untuk gaya dorong
maksimum, volume air sepertiga volume botol). Air digunakan sebagai medium
pendorong roket air (massa jenis air lebih besar dari pada massa jenis udara).
Sesuai dengan hukum Tekanan
Hidrostatis:
FA = ρ . g . h
Semakin besar massa jenisnya (ρ)
maka semakin besar gaya dorong roket (FA). Na
2. Katup roket air dipasang dengan
badan roket air. Katup Roket air memiliki luas penampang yang jauh lebih kecil dibandingkan
mulut botol,
3. Setelah itu lekatkan dua buah
paku yang sudah di ikatkan benang nilon sepanjang 2-3 meter tadi kebibir botol
sehingga melekat pada katup.
4. Tusukkan pentil kedalam katup, sampai melewati katup
tersebut.
5. Luruskan kedua benang yang berhadapan tadi sesuai arah
paku.
6. Sudut peluncuran roket diatur
sedemikian rupa (Untuk menempuh jarak terjauh digunakan sudut 450 terhadap
garis horizontal).
Sesuai dengan rumus Gerak Vertikal
Ke atas lintasan parabola
7. Dilakukan pemompaan, pemompaan
bertujuan untuk memampatkan volume, volume berbanding terbalik dengan tekanan.
Semakin kecil volum semakin besar tekanan. (Semakin besar frekuensi pemompaan
atau semakin banyak dipompa, semakin jauh jarak yang ditempuh roket, namun
pemompaan yang berlebihan dapat merusak pompa itu sendiri dan juga merusak
roket).
Sesuai dengan hukum Tekanan
Hidrostatis:
P≈F
(P berbanding lurus dengan F)
Semakin besar tekanan, gaya
dorongnya juga akan semakin besar.
8. Pada saat pemompaan dirasa cukup,
dan paku pada luas penampang katup ditarik
dengan benang. sehingga katup akan terdorong keluar, dan
roket air dapat mengangkasa ke udara
D. KESIMPULAN
Roket air adalah roket yang berbahan
bakar atau lebih tepatnya berbahan pendorong air dan udara bertekanan. Seperti
kita ketahui bersama bahwa udara dalam suatu ruangan akan menekan ke segala
arah dan akan mengalir menuju tekanan yang lebih rendah. Dengan dasar tersebut
jika suatu botol diisi dengan udara dengan tekanan tertentu maka udara dalam
botol akan menekan ke segala arah dan jika botol dilubangi pada suatu titik
maka udara akan keluar dari lubang tersebut dan akan menyebabkan gaya yang
berlawanan arah dari keluarnya udara.
Roket bekerja karena ada aksi dan reaksi (hukum Newton
ketiga). Perubahan momentum pada lubang pengeluaran sama dengan perubahan
momentum yang dialami roket, jadi air dan udara yang keluar dari dalam botol
menyebabkan botol terdorong berlawanan arah dari keluarnya air dan udara.
0 Komentar untuk "Makalah Tentang Pembuatan Roket Air"